Anjrahweb.com – Sebelum bahas Apa Itu Persona Dalam ChatGPT, Coba, Pernahkah Kamu Berpikir, Tiap Kali Chatting Sama ChatGPT, Apa Sih yang Perlu Kamu Sampaikan?

Atau, seberapa penting sih setting persona itu? Dan yang paling penting, kalau tanpa persona, apakah hasilnya bakal kurang akurat?

Nah, semua pertanyaan ini akan kita jawab di sini, supaya kamu bisa memaksimalkan pengalaman pakai ChatGPT.

Apa Itu Persona dalam ChatGPT?

Persona dalam ChatGPT itu ibarat alat untuk “menentukan” karakter percakapan. Jadi, persona ini memberi tahu ChatGPT siapa kamu, apa yang kamu butuhkan, dan bagaimana cara kamu ingin percakapan berjalan.

Pikirkan seperti lagi ngobrol sama teman yang udah tahu latar belakang kamu, jadi jawabannya lebih nyambung dan sesuai.

Misalnya, kamu seorang digital marketer.

Kalau kamu bilang, “Saya pengusaha yang lagi fokus di SEO dan Google Ads,” ChatGPT bakal tahu, nih, kalau kamu butuh insight tentang iklan digital atau optimasi website, bukan sekadar tips umum.

Kenapa Persona Itu Penting?

Setting persona itu penting banget, karena bisa bikin percakapan lebih terarah.

Bayangin aja kalau kamu ngobrol sama orang yang gak tahu apa-apa tentang pekerjaan atau topik kamu.

Rasanya pasti kurang nyambung, kan?

Dengan persona yang jelas, ChatGPT bisa kasih jawaban yang lebih “ngerti” sama kebutuhan kamu.

Misalnya, kalau kamu sebutkan “Saya seorang pengusaha yang baru mulai bisnis ritel,” ChatGPT bisa langsung kasih saran yang lebih tepat, misalnya strategi marketing yang cocok untuk bisnis pemula.

Kalau Tanpa Persona, AI Jawabannya Gimana?

Tanpa persona, jawabannya bisa jadi terlalu umum atau kurang relevan.

Katakanlah kamu tanya soal SEO, tanpa ngasih info apa-apa tentang bisnis atau fokus kamu, ChatGPT bisa aja kasih tips yang nggak sesuai dengan kebutuhanmu.

Makanya, kalau mau hasil yang lebih akurat, mendingan atur persona dulu.

Dengan begitu, jawabannya bisa lebih “terpersonalisasi.”

Ilustrasi: Bayangkan Kamu ke Sebuah Restoran

Misal kamu ke restoran dan bilang ke pelayan:

“Saya lagi diet keto, tolong rekomendasi makanan yang cocok ya.”

Nah, pelayan akan ngasih saran yang sesuai dengan persona kamu sebagai orang yang diet keto.

Tapi kalau kamu bilang:

“Saya vegetarian dan suka makanan pedas, apa yang enak?”

Pelayan yang sama bakal kasih rekomendasi yang berbeda, sesuai persona kamu sebagai vegetarian.

Nah, ChatGPT bekerja persis seperti itu.

Ketika kamu bilang, “Saya business coach, saya suka tulisan santai dan mudah dipahami anak usia 12 tahun,” maka aku langsung tahu harus pakai gaya bahasa santai, nggak boleh ribet, dan harus relevan sama dunia coach.

Fungsi Persona dalam AI/ChatGPT

Berikut ini beberapa fungsi penting dari persona:

  • Menyesuaikan gaya komunikasi: Serius, santai, formal, penuh emosi, dll.
  • Memahami konteks lebih dalam: Apakah kamu bicara sebagai pemula atau expert.
  • Menentukan fokus topik: Apakah jawaban harus teknikal, filosofis, atau aplikatif.
  • Membuat hasil jadi lebih personal dan relevan: Biar jawaban nggak kaku atau ngawang.

Contoh Persona dalam Dunia Nyata (dan Dunia ChatGPT)

Persona: Guru Biologi SMA

  • Gaya bahasa: edukatif, ramah, penuh analogi
  • Fokus: menjelaskan konsep sains ke anak-anak usia 16–18 tahun

Persona: Copywriter skincare lokal

  • Gaya bahasa: persuasif, ringan, millennial-friendly
  • Fokus: nulis konten buat Instagram dan landing page

Persona: Ulama digital yang ajarkan parenting islami

  • Gaya bahasa: lembut, syar’i, banyak rujukan Qur’an & hadis
  • Fokus: mendampingi keluarga muslim zaman now

Persona: Kamu sendiri (Coach Anjrah)

Jenis Persona Apa Saja yang Bisa Kamu Gunakan?

Gampangnya, persona itu bisa disesuaikan dengan apa yang kamu butuhkan.

Contohnya, kalau kamu lagi pengen brainstorming ide konten, persona bisa di-setting jadi “Saya seorang content creator yang butuh ide kreatif.” Jadi, ChatGPT tahu gaya apa yang kamu harapkan.

Atau, kalau kamu seorang pebisnis, bisa bilang, “Saya seorang pemilik bisnis yang ingin belajar digital marketing.”

Nah, ChatGPT bakal kasih jawabannya lebih ke arah marketing, bukan sekadar tips umum.

Gimana Cara Setting Persona yang Efektif?

Sebenarnya, bikin persona itu gak ribet. Cukup jawab beberapa pertanyaan seperti:

  • Siapa kamu?
  • Apa yang kamu kerjakan?
  • Gimana gaya komunikasi yang kamu suka?
  • Ada hal penting lainnya yang perlu ChatGPT tahu?

Dengan informasi itu, ChatGPT bakal bisa ngobrol lebih enak dan relevan sesuai dengan apa yang kamu butuhkan. Misalnya, kalau kamu bilang “Saya seorang digital marketer,” ChatGPT tahu banget kalau kamu cari saran tentang SEO, iklan berbayar, atau tren marketing terbaru.


Apakah Persona Harus Memakai Bahasa Baku Atau Kode Khusus Yang Wajib Sama?

Apa itu persona cara membuat persona untuk ai chat gpt

Kenapa Nggak Harus Pakai Bahasa Baku?

Karena ChatGPT itu fleksibel. Kita bisa ngerti konteks dari gaya bahasa kamu. Bahkan kalau kamu nulis begini:

“Saya tuh aktif jadi coach dan punya usaha terapi tradisional, tapi juga ngerti banget digital marketing—SEO, ads, sama urusan sistem juga.”

Itu udah cukup buat aku langsung ngerti siapa kamu dan pendekatan yang kamu suka.

Nggak perlu kamu bilang, “Persona saya adalah seorang pelatih bisnis senior dengan latar belakang XYZ.” Itu terlalu formal dan malah bikin kesannya kayak briefing akademik.

Ilustrasi Simpel: Persona Itu Kayak Kamu Cerita ke Asisten Pribadi

Bayangin kamu ketemu asisten pribadi baru, dan kamu bilang:

“Saya ini bisnis coach, punya klinik terapi, dan sering nulis blog. Saya juga ngebangun software bareng tim IT saya. Saya butuh kamu bantu saya ngurus konten marketing dan strategi promosi digital.”

Nah, asisten itu langsung tahu harus bantu kamu di mana, kan? Itulah fungsi persona buat ChatGPT juga.

Semakin kamu terbuka, semakin nyambung bantuannya.


Dalam Satu Session Chat, Harus Satu Persona?

Jawabannya: enggak harus.

Kamu boleh banget pakai campuran persona dalam satu sesi, bahkan bisa gonta-ganti per kebutuhan. Karena pada dasarnya, aku ini kayak aktor seribu wajah—tinggal kamu bilang aja:

“Sekarang bantu saya sebagai SEO expert ya.”

Atau:

“Kali ini tolong bantu saya sebagai programmer web.”

Langsung switch mode seketika, tanpa drama 😄

Ilustrasi Simpel: Kamu Ngobrol Sama Tim Multi-Talenta

Bayangin kamu punya satu orang tim yang bisa jadi:

  • web developer
  • copywriter
  • ahli SEO
  • penceramah
  • konsultan bisnis

Kalo kamu bilang,

“Bro, bantuin riset keyword ya.”

Dia langsung pakai topinya sebagai SEO expert. Lalu kamu lanjut,

“Sekalian review script landing page-nya.”

Dia langsung ganti topi jadi copywriter.

Nah, itulah aku. Satu orang, seribu topi. Kamu tinggal bilang mau aku bantu dari sudut pandang yang mana.

Jadi Berapa Banyak Persona Bisa Dipakai?

Jawabannya: sebanyak yang kamu butuh.

Tapi… biar obrolan kita nggak loncat-loncat terlalu liar, enaknya kamu kasih trigger kecil setiap kali ganti persona. Contohnya:

  • “Sekarang kita bahas dari sisi programmer ya…”
  • “Kalau dari sudut pandang SEO, kamu lihat ini gimana?”
  • “Coba kamu bantu mikir kayak seorang business coach, deh.”

Dengan begitu, aku bisa pivot dengan pas dan hasilnya lebih fokus.

Tips Supaya Obrolan Campur Persona Tetap Rapi:

Kasi penanda per ganti topik. Misalnya kamu pakai tanda bintang:

*Sekarang dari sisi SEO ya*

Kalau perlu, minta aku rangkum sudut pandang yang beda.

Contoh: “Buat saya perbandingan antara pandangan coach vs developer tentang fitur baru di kirimlead.”

Kalau percakapan mulai panjang, boleh juga kamu rekap balik.

Misalnya: “Dari tadi kita bahas SEO, sekarang ganti ke UX design ya.”

Jadi intinya, kamu nggak perlu dibatasi cuma satu persona per sesi. Malah enak kalau kamu fleksibel. Aku siap jadi siapa aja, asal kamu arahkan dengan jelas.


Tanya Jawab Mengenai Persona

1. Apakah Ketika Mulai Chat Harus Tentukan Persona Dulu?

Nggak wajib banget, tapi sangat membantu.

Bayangin gini, kamu ngobrol sama seseorang yang baru kenal, pasti beda kan cara ngomongmu dibanding ngobrol sama tim inti kamu?

Nah, kalau kamu kasih tahu dulu “kamu pengennya aku jadi siapa” (alias persona), itu bikin obrolan kita jauh lebih pas, nyambung, dan relevan.

2. Kalau Tanpa Persona, Apakah Kamu Nggak Bisa Jawab Akurat?

Aku masih bisa jawab, kok. Tapi, jawabannya bisa jadi terlalu umum atau netral.

Misal kamu tanya soal strategi marketing, aku bakal kasih jawaban textbook.

Tapi kalau kamu bilang, “Aku business coach digital marketing yang lagi bantuin UMKM,” maka jawabanku bisa langsung fokus ke strategi yang cocok buat UMKM, bukan perusahaan raksasa.

3. Kalau Persona Itu Penting, Seperti Apa Kaidah Penting Nulis Persona?

Nah ini dia poin serunya. Nulis persona itu kayak ngenalin diri ke partner kerja baru. Simpel tapi jelas. Beberapa hal pentingnya:

  • Siapa kamu dan peranmu (misal: saya seorang digital marketing coach untuk brand terapi tradisional)
  • Apa tujuan atau kebutuhan kamu (misal: saya sering bikin konten blog, butuh bantuan nulis cepat)
  • Gaya bahasa yang kamu suka (formal, santai, anak muda, storytelling, dll)
  • Topik yang sering kamu bahas (biar aku tahu dunia kamu itu di mana)

Yang penting: nggak usah panjang-panjang, asal jelas dan nyambung. Satu paragraf pun udah cukup kalau tepat sasaran.

4. Ada Berapa Banyak Persona ChatGPT di Muka Bumi Ini?

Wah ini menarik. Secara teknis, nggak terbatas! Tiap orang bisa bikin persona beda-beda sesuai kebutuhan. Misalnya:

  • Prompt engineer
  • Guru TK
  • Coach parenting islami
  • Data analyst corporate
  • Copywriter untuk skincare lokal

Dan seterusnya… Selama kamu bisa bayangin karakternya, aku bisa ngikutin.

Bisa jutaan kalau dikumpulin semua dari pengguna se-dunia.

5. Apakah Nulis Persona Pakai Bahasa Indonesia Bisa Dimengerti Oleh Kamu?

100% bisa! Kamu bisa nulis pakai bahasa Indonesia, bahasa Jawa, Sunda, campur Inggris juga oke.

Yang penting informasinya jelas. Aku ngerti konteks dan niat kamu kok, selama kamu tulis dengan alur yang manusiawi.

Jadi, meskipun tanpa persona aku bisa bantu, kalau ada persona, itu kayak ngasih peta sebelum mulai jalan. Tujuan kita lebih cepat sampai dan obrolannya nyambung banget.


Sudah Set Persona, Tapi Kenapa Aku Pernah Lihat AI Jawabannya Ngaco?

Apa kiatnya supaya AI tetap konsisten ngejaga jawabannya sesuai persona yang sudah diset?

Kenapa Aku Bisa “Lupa” Persona?

Karena ChatGPT (termasuk aku 😄) itu kayak ingatan jangka pendek. Aku ingat isi obrolan selama satu sesi, tapi:

  • Kalau kamu udah campur banyak topik,
  • Atau persona kamu berubah-ubah tanpa penanda jelas,
  • Atau udah terlalu banyak scroll ke atas dan topik awalnya ketimpa,

… maka fokus persona bisa kabur. Kayak orang diajak ngomongin 5 hal sekaligus, terus lupa awalnya mau bahas apa 😂

Contoh Nyata

Misalnya di awal kamu bilang:

“Aku business coach, tulis dengan bahasa anak 12 tahun ya.”

Terus di tengah kamu minta:

“Bantuin buatkan skrip JavaScript untuk website kirimlead.com.”

Kalau kamu nggak bilang “balik lagi ke gaya anak 12 tahun ya” pas balik ke pembahasan marketing, bisa jadi aku jawab dengan bahasa teknis lagi.

Tips Biar Aku Tetap Fokus Persona

Berikut beberapa cara simpel tapi ampuh:

  1. Kasih Pengingat Berkala
    Misalnya di tengah sesi bilang:
    “Ingat ya, tetap jawab dengan gaya coach untuk pemula ya.” Atau: “Gaya tetap bahasa anak 12 tahun ya.”
    Aku langsung “kembali ke jalur” 😎
  2. Gunakan Frasa Pemicu Persona
    Tiap kali kamu mau mulai bahas sesuatu dari sudut pandang tertentu, kamu bisa bilang:
    “Sebagai digital marketing expert, menurut kamu…” Atau: “Kalau kamu jadi ustadz yang ngajarin bisnis, kira-kira gimana…”
    Frasa seperti ini bikin aku langsung “ganti topi” dengan jelas.
  3. Minta Aku Ulang Fokus
    Kamu juga bisa bilang:
    “Coba ulangi persona saya, masih sesuai nggak?” Nanti aku cek dan pastikan kita masih on track.
  4. Gunakan Template Persona di Awal
    Kamu bisa simpan template persona kamu, dan tiap awal sesi tinggal copas:
    Saya Coach Anjrah, gaya bahasa anak 12 tahun, topik digital marketing dan terapi tradisional. Bantu saya sebagai mentor bisnis ya.”
    Nanti aku bisa terus konsisten jawab dalam kerangka itu.

Berapa Lama Sih AI Kuat Menjaga Konsistensi Persona dalam Durasi Chatting dengan Usernya?

Jadi… Bukan Soal Waktu, Tapi Soal “Memori Percakapan” (Token)

Yang menentukan aku masih ingat persona kamu atau nggak adalah:

  • Berapa panjang obrolan kita sejauh ini
  • Berapa banyak token (kata/karakter) yang sudah kita gunakan

Kalau sesi obrolan kita makin panjang, aku harus mulai “melupakan” bagian awal untuk bisa terus nyambung ke belakang. Ini kayak otak yang harus buang sebagian memori lama untuk bisa mikir hal baru 😅

Berapa Lama Persona Bisa Bertahan?

Kalau dihitung waktu kira-kira:

  • Kalau kamu ngetik 1-2 pertanyaan per menit, biasanya persona bisa bertahan selama 1–2 jam chat aktif, bahkan bisa lebih kalau kamu tetap konsisten dengan gaya dan arah pembicaraan.
  • Tapi kalau sesi kamu penuh teks panjang dan bahas banyak topik, maka dalam 30–50 menit bisa jadi aku udah mulai “geser” fokus kalau kamu nggak kasih pengingat ulang.

Cara Praktis Biar Persona Tahan Lama

  1. Gunakan Reminder Persona Secara Berkala
    Contoh:
    “Ingat ya, tetap pakai gaya business coach untuk pemula ya.” Atau: “Jawab tetap dengan gaya bahasa anak 12 tahun, jangan berubah ya.”
  2. Jangan Loncat Terlalu Jauh dari Topik Utama
    Kalau kamu bahas digital marketing, terus tiba-tiba bahas fikih warisan, terus balik lagi ke coding JavaScript, ya aku bisa hilang fokus persona semula 😄
  3. Kalau Rasa Udah Panjang Banget, Mulai Sesi Baru
    Tinggal mulai chat baru dan copas ulang template persona kamu. Ini cara paling aman biar aku kembali sepenuhnya ke jalur awal.

Ilustrasi Simpel:

Bayangin aku ini kayak papan tulis digital. Semakin banyak kamu tulis, bagian awalnya harus dihapus supaya ada ruang untuk tulisan baru. Nah, “persona” itu bisa ikut kehapus dari papan, kalau kamu nulis terlalu panjang dan nggak direfresh ulang.


Btw, Apa Itu Token?

Token itu satuan paling dasar yang ChatGPT pakai untuk “membaca” dan “mengingat” isi chat kita.

Tapi token itu bukan kata, juga bukan karakter huruf per huruf, dan bukan soal menit atau detik. Token itu kayak potongan kata atau frasa.

Ilustrasi: Token Itu Kayak Potongan Puzzle dari Teks

Misalnya kamu tulis:

“Saya suka belajar digital marketing.”

Itu akan dihitung sekitar 6–7 token, karena:

  • “Saya” = 1 token
  • “suka” = 1 token
  • “belajar” = 1 token
  • “digital” = 1 token
  • “marketing” = 1 token
  • Titik dan spasi kadang dihitung juga tergantung sistemnya

Jadi, token itu potongan teks kecil yang dipakai oleh AI untuk memproses isi chat. Satu kata bisa jadi 1 token, tapi bisa juga lebih dari 1 token, tergantung panjang dan bentuk katanya.

Perbandingan Biar Lebih Mudah:

JenisPenjelasan
KarakterSatu huruf atau simbol. Contoh: “A”, “z”, “5”, “!”, dan spasi juga dihitung
KataSatuan kata biasa. Contoh: “digital”, “terapi”, “marketing”
TokenPotongan teks yang dibaca mesin AI. Bisa 1 kata utuh, bisa 1/2 kata, bisa gabungan
Durasi waktuSama sekali nggak relevan untuk ChatGPT. Waktu nyata (detik/menit) tidak memengaruhi memori

Kenapa Token Penting Buat Persona?

Karena ChatGPT punya batasan berapa banyak token yang bisa diingat dalam satu sesi.

Kalau jumlah token sudah melebihi kapasitas (misalnya sekitar 8.000–32.000 token tergantung versi modelnya), maka bagian awal obrolan bisa “terpotong” atau “terlupakan”.

Jadi bukan karena waktunya udah 1 jam atau 3 jam, tapi karena jumlah token-nya udah penuh.

Tips Supaya Persona Tidak Hilang Karena Token Penuh:

  • Ingatkan persona di tengah-tengah obrolan, misalnya:“Tetap pakai gaya coach untuk pemula ya.”
  • Kalau udah panjang banget, mulai sesi baru lalu ulangi persona:“Saya Coach Anjrah, gaya santai, bahas digital marketing dan terapi.”
  • Jangan terlalu banyak copy-paste teks panjang tanpa jeda, karena itu bisa cepat memenuhi token.

50 Jenis Persona Profesi dalam Dunia Bisnis dan Marketing

Kamu mungkin penasaran, seperti apa sih realnya macam macam persona dan tugasnya.

Kamu bisa simak dalam list berikut ini:

  1. CEO Startup: Fokus ke arah besar perusahaan, strategi jangka panjang, dan inovasi produk agar bisa scale up.
  2. CMO (Chief Marketing Officer): Menentukan arah kampanye marketing, positioning brand, dan target pasar.
  3. Digital Marketing Specialist: Ahli di ranah digital ads, SEO, email marketing, dan growth strategy berbasis data.
  4. Social Media Manager: Mengelola akun sosial media brand, bikin konten, dan menjaga engagement audiens.
  5. Copywriter Produk: Nulis teks promosi biar produk kelihatan menarik dan bikin orang pengin beli.
  6. SEO Content Writer: Bikin artikel blog yang bisa muncul di Google, fokus ke riset keyword dan konten evergreen.
  7. Email Marketing Specialist: Ngatur campaign email buat nurture leads, retensi pelanggan, dan upsell produk.
  8. Funnel Builder: Ngebuat jalur konversi dari orang asing sampai jadi pembeli loyal lewat halaman sales & funnel.
  9. Sales Closer: Tugasnya nutup penjualan. Jago bikin orang yakin buat beli di saat terakhir.
  10. Lead Generation Expert: Cari dan kumpulin data calon pelanggan yang paling potensial.
  11. Customer Support Agent: Menjawab pertanyaan, menangani komplain, dan kasih solusi ke pelanggan.
  12. Community Manager: Ngurusin komunitas pelanggan biar tetap aktif, loyal, dan saling dukung.
  13. Graphic Designer: Mendesain materi visual—mulai dari logo, poster, feed Instagram, sampai ebook.
  14. UI/UX Designer: Fokus bikin tampilan dan pengalaman pengguna yang nyaman dan enak dipakai.
  15. Content Creator YouTube: Bikin konten video YouTube yang informatif, entertaining, dan bisa narik traffic.
  16. TikTok Strategist: Desain konten viral dan berpotensi jualan di TikTok dengan gaya yang cocok buat FYP.
  17. Instagram Reels Creator: Fokus bikin video pendek IG Reels yang menarik dan enak dilihat.
  18. Affiliate Marketer: Jualin produk orang lain dan dapat komisi dari setiap penjualan yang terjadi.
  19. Business Coach: Ngasih arahan strategi ke pebisnis lain biar usahanya lebih rapi dan naik level.
  20. Startup Advisor: Dampingi tim startup dalam fase awal agar nggak salah langkah dan bisa tumbuh cepat.
  21. Product Manager: Bertugas merancang dan ngatur pengembangan produk digital biar sesuai user.
  22. Website Developer: Koding dan bangun website—baik company profile, toko online, atau landing page.
  23. E-commerce Owner: Pemilik toko online yang jualan di marketplace maupun website sendiri.
  24. Marketplace Optimizer: Ngoptimalin performa produk di marketplace kayak Tokopedia atau Shopee.
  25. Brand Strategist: Nentuin arah dan positioning brand biar beda dari yang lain dan dikenali pasar.
  26. Business Analyst: Analisis data penjualan, tren, dan perilaku pelanggan untuk bantu pengambilan keputusan.
  27. Ads Copywriter: Nulis teks iklan yang bisa ngubah pembaca jadi pembeli.
  28. Storyteller Brand: Bikin cerita brand yang menyentuh dan bikin audiens lebih terhubung secara emosional.
  29. Data Analyst Bisnis: Ngerangkum data jadi insight yang berguna buat strategi perusahaan.
  30. Financial Planner: Ngatur keuangan pribadi atau bisnis biar lebih sehat dan bertumbuh.
  31. Investor Relation Manager: Menjaga komunikasi antara perusahaan dan para investornya.
  32. Online Course Creator: Bikin dan jualin kursus online dengan sistem yang rapi dan scalable.
  33. Personal Branding Consultant: Bantu orang membangun citra online mereka di media sosial dan platform digital.
  34. Voice Over Talent for Ads: Ngisi suara buat kebutuhan iklan atau konten audio marketing.
  35. Virtual Assistant untuk Bisnis: Bantu operasional bisnis dari jarak jauh, mulai dari admin sampai support.
  36. Event Organizer Bisnis: Ngelola acara bisnis seperti seminar, peluncuran produk, atau webinar.
  37. CRM Specialist: Ngatur dan maintain data pelanggan supaya loyal dan repeat order terus.
  38. Negotiation Expert: Jago dalam teknik negosiasi biar deal lebih menguntungkan.
  39. Webinar Host: Jadi pembawa acara di webinar, bikin suasana hidup dan interaktif.
  40. Product Photographer: Foto produk dengan gaya yang bisa menaikkan nilai jual visualnya.
  41. YouTube Ads Expert: Spesialis ngiklanin produk lewat YouTube, dari targeting sampai analisa performa.
  42. UI Copywriter: Nulis teks untuk tombol, navigasi, dan elemen UI di aplikasi/website biar jelas dan mudah dipahami.
  43. Freelancer Marketing Generalist: Serba bisa di dunia marketing digital, cocok buat usaha kecil yang butuh satu orang bisa banyak hal.
  44. Branding Designer: Mendesain identitas visual brand termasuk logo, warna, dan typography.
  45. Customer Journey Architect: Mendesain alur pengalaman pelanggan dari kenal sampai loyal.
  46. Launch Strategist: Ngerancang strategi peluncuran produk baru biar rame dan langsung laku.
  47. Business Process Optimizer: Ngerapiin proses kerja biar lebih efisien, cepat, dan minim kesalahan.
  48. Community-based Marketer: Ngebangun loyalitas lewat komunitas, bukan sekadar iklan atau promo biasa.
  49. TikTok Shop Growth Hacker: Spesialis jualan di TikTok Shop, ngerti algoritma dan cara boosting produk.
  50. Marketplace Copy Auditor: Ngecek dan perbaiki deskripsi produk di marketplace biar lebih meyakinkan dan optimal buat jualan

Aslinya bisa jauh lebih banyak lagi sih, simpelnya ngikut nama nama profesi yang ada dalam dunia nyata.

Cari aja nama profesinya apa, kamu bisa pakai dan gunakan dalam prompt chat gpt.


90 Persona Berdasarkan Tokoh Dunia, Pakar, & Karakter Fiksi

Pengembangan ChatGPT bisa berlanjut pada menghadirkan persona yang berbentuk manusia atau tokoh atau karakter.

Daftar di bawah ini berisi 90 tokoh—baik nyata maupun fiksi—yang bisa kamu jadikan persona saat ngobrol dengan ChatGPT.

Gunanya? Supaya kamu bisa dapat insight, gaya bicara, atau pendekatan khas dari tokoh-tokoh ini.

Tentu saja, ini bukan 100% mewakili pemikiran mereka yang asli, tapi cukup membantu buat belajar, simulasi, dan brainstorming.

1–25: Tokoh Nyata

  1. Albert Einstein – Fisikawan jenius pencetus teori relativitas. Sering jadi persona buat bahas fisika dan cara berpikir jenius.
  2. Nikola Tesla – Penemu jenius di bidang listrik, terkenal karena AC (arus bolak-balik). Cocok dipakai kalau bahas inovasi out of the box.
  3. Marie Curie – Ilmuwan perempuan pertama yang menang Nobel, ahli radioaktivitas. Pas buat persona ilmuwan yang tekun.
  4. Stephen Hawking – Ahli kosmologi, bahas lubang hitam dan waktu. Bisa dipakai buat diskusi ilmiah filosofis.
  5. Leonardo da Vinci – Seniman sekaligus ilmuwan serba bisa dari masa Renaissance. Persona multi-talenta.
  6. Isaac Newton – Pencetus hukum gravitasi. Bisa dipakai untuk bahas prinsip dasar sains.
  7. Galileo Galilei – Pelopor astronomi modern dan pendukung heliosentrisme. Persona ilmuwan melawan arus.
  8. Thomas Edison – Penemu produktif. Cocok untuk persona wirausaha inovatif.
  9. Charles Darwin – Pelopor teori evolusi. Bagus untuk persona riset dan observasi ilmiah.
  10. Sigmund Freud – Pendiri psikoanalisis. Pas untuk persona yang suka bahas psikologi mendalam.
  11. Martin Luther King Jr. – Aktivis hak sipil yang menginspirasi. Persona untuk topik keadilan sosial.
  12. Mahatma Gandhi – Tokoh non-kekerasan dan spiritualitas. Cocok buat persona damai dan reflektif.
  13. Nelson Mandela – Pejuang anti-apartheid dan simbol rekonsiliasi. Persona pemimpin transformasional.
  14. Barack Obama – Politikus karismatik dan mantan Presiden AS. Cocok untuk persona komunikatif dan visioner.
  15. Warren Buffett – Investor legendaris. Persona bijak dan fokus pada investasi jangka panjang.
  16. Elon Musk – CEO Tesla & SpaceX. Persona disruptor dan pemikir masa depan.
  17. Steve Jobs – Pendiri Apple. Persona inspiratif untuk inovasi dan desain.
  18. Jeff Bezos – Pendiri Amazon. Cocok untuk persona e-commerce dan strategi bisnis.
  19. Bill Gates – Pendiri Microsoft, sekarang fokus ke filantropi. Persona teknologi dan kemanusiaan.
  20. Mark Zuckerberg – Pendiri Facebook. Persona tech startup dan media sosial.
  21. Oprah Winfrey – Ratu talkshow dan inspirator. Persona untuk empati, komunikasi, dan personal branding.
  22. Tony Robbins – Motivator sukses. Persona pembakar semangat dan pengembangan diri.
  23. Simon Sinek – Penulis buku “Start With Why”. Persona strategi, leadership, dan branding.
  24. Richard Branson – Pendiri Virgin Group. Persona pebisnis nyentrik dan petualang.
  25. Malala Yousafzai – Aktivis pendidikan dan peraih Nobel muda. Persona keberanian dan advokasi.

26–50: Tokoh Fiksi

  1. Sherlock Holmes – Detektif jenius dari London. Persona deduksi, logika, dan pengamatan tajam.
  2. Harry Potter – Penyihir muda dari Hogwarts. Persona kepemimpinan, loyalitas, dan petualangan.
  3. Frodo Baggins – Pembawa cincin dari Lord of the Rings. Persona pengorbanan dan ketabahan.
  4. Katniss Everdeen – Pahlawan perempuan dalam Hunger Games. Persona pemberontakan dan survival.
  5. Atticus Finch – Pengacara bijak dari “To Kill a Mockingbird”. Persona keadilan dan moralitas.
  6. Jay Gatsby – Tokoh dari “The Great Gatsby”. Persona ambisi, cinta, dan tragedi.
  7. Elizabeth Bennet – Tokoh utama “Pride and Prejudice”. Persona kecerdasan dan kepercayaan diri.
  8. Hercule Poirot – Detektif Belgia ciptaan Agatha Christie. Persona logika dan keanggunan.
  9. James Bond – Agen rahasia 007. Persona aksi, taktik, dan kecerdikan.
  10. Batman (Bruce Wayne) – Pahlawan gelap dari Gotham. Persona strategi, trauma, dan keadilan.
  11. Superman (Clark Kent) – Simbol harapan dari Krypton. Persona kekuatan, moral tinggi, dan kepahlawanan.
  12. Wonder Woman (Diana Prince) – Prajurit Amazon. Persona kekuatan wanita dan keberanian.
  13. Spider-Man (Peter Parker) – Pahlawan muda. Persona tanggung jawab dan jiwa muda.
  14. Iron Man (Tony Stark) – Jenius playboy miliarder. Persona teknologi dan keberanian.
  15. Captain America (Steve Rogers) – Pahlawan idealis. Persona patriotik dan setia.
  16. Hannibal Lecter – Tokoh psikolog dan kanibal dalam thriller. Persona manipulatif dan cerdas.
  17. Darth Vader – Tokoh dari Star Wars. Persona kekuasaan, konflik batin, dan redemption.
  18. Yoda – Master Jedi kecil bijaksana. Persona kebijaksanaan dan filosofi hidup.
  19. Dumbledore – Kepala sekolah Hogwarts. Persona mentor dan kebijaksanaan magis.
  20. Thanos – Musuh besar Avengers. Persona determinasi ekstrem dan ide radikal.
  21. Sherlock Gnomes – Versi kartun detektif. Persona santai dan jenaka untuk anak-anak.
  22. Rick (Rick and Morty) – Ilmuwan nyentrik. Persona sarkastik, jenius, dan aneh.
  23. Light Yagami (Death Note) – Tokoh jenius yang berubah jadi villain. Persona ambisi dan moral abu-abu.
  24. L (Death Note) – Detektif eksentrik. Persona logika dan misterius.
  25. Shrek – Ogre hijau yang baik hati. Persona jujur, blak-blakan, dan down to earth.

Kalau kamu lagi ngeblog, nulis novel, bikin skrip podcast, atau cuma iseng diskusi, pakai persona ini bikin ChatGPT terasa lebih “hidup”.

Mau diskusi kayak sama Elon Musk? Bisa. Mau ngobrol gaya Yoda? Bisa juga. Mau nulis artikel pakai gaya Atticus Finch? Tinggal sebutkan saja di awal prompt kamu.


51–70: Tokoh Kekinian Dunia Digital Marketing

Nama-nama ini banyak dikenal karena karya, strategi, atau pengaruhnya di dunia online, baik sebagai praktisi, influencer, maupun pemikir marketing masa kini.

  1. Neil Patel – Raja konten SEO, co-founder Ubersuggest. Persona edukatif dan fokus pada strategi konten dan traffic.
  2. Gary Vaynerchuk (Gary Vee) – Hustler, content-driven entrepreneur. Persona semangat tinggi dan real-talk soal brand building.
  3. Russell Brunson – Pendiri ClickFunnels. Persona funneling, copywriting, dan online business scale-up.
  4. Ryan Deiss – Pendiri DigitalMarketer. Persona strategi digital yang praktis dan terstruktur.
  5. Rand Fishkin – Co-founder Moz, pakar SEO. Persona santai tapi detail dalam pembahasan SEO dan branding.
  6. Ann Handley – Penulis “Everybody Writes”. Persona konten kreator dan storyteller yang humanis.
  7. Seth Godin – Bapak permission marketing. Persona filosofis, padat, dan branding-minded.
  8. Amy Porterfield – Ahli email marketing dan digital course launch. Persona edukatif dan fokus ke womenpreneur.
  9. Pat Flynn – Smart Passive Income. Persona bisnis digital yang transparan dan jujur.
  10. Marie Forleo – Personal brand kuat, B-School founder. Persona positif, motivasional, dan menginspirasi.
  11. Jay Baer – Pakar customer experience & content marketing. Persona strategis, fokus pada value.
  12. Noah Kagan – Pendiri AppSumo. Persona eksperimental dan suka growth hacking.
  13. Alex Hormozi – Penulis “$100M Offers”. Persona to the point, fokus value, dan penuh data.
  14. Dan Kennedy – Copywriter legendaris. Persona direct response dan hardcore marketer.
  15. Dean Graziosi – Partnernya Tony Robbins di project digital. Persona mentor online biz dan self-growth.
  16. Brian Dean – Pendiri Backlinko. Persona SEO modern yang fokus pada user intent dan backlink strategy.
  17. Joe Pulizzi – Founder Content Marketing Institute. Persona konten branding jangka panjang.
  18. Shama Hyder – CEO Zen Media. Persona strategis dan suka gabungkan data & narasi.
  19. Taki Moore – Coach para coach. Persona mentoring dan high-ticket funnel.
  20. Andrew Tate – Meski kontroversial, sering dijadikan persona hyper-masculine branding dan digital income hustler.

Kalau kamu ingin diskusi dengan gaya marketing ala Gary Vee yang meledak-ledak, atau ala Neil Patel yang rapi dan data-driven, kamu tinggal bilang aja: “Gunakan persona Gary Vee.”

Mau nulis email marketing gaya Amy Porterfield?

Bisa langsung disetel di awal prompt. Persona bikin ChatGPT jauh lebih hidup dan terasa seperti ngobrol sama tokoh beneran.


71–90: Tokoh Kekinian Dunia Investment, Hedge Fund, dan Crypto

Berikut adalah tokoh-tokoh terkenal dalam dunia investasi, hedge fund, dan cryptocurrency. Mereka dikenal berkat strategi unik dan pengaruh besar di pasar finansial modern, serta sering dijadikan referensi dalam diskusi seputar investasi.

  1. Warren Buffett – CEO Berkshire Hathaway, legenda investasi value investing.
  2. Ray Dalio – Pendiri Bridgewater Associates, dikenal lewat filosofi ekonomi makro.
  3. Cathie Wood – CEO ARK Invest, terkenal karena investasi di teknologi disruptif.
  4. Michael Burry – Dikenal dari film “The Big Short”, jago membaca gelembung ekonomi.
  5. George Soros – Legenda hedge fund dan strategi currency trading.
  6. Bill Ackman – CEO Pershing Square Capital, investor aktivis yang sering blak-blakan.
  7. Stanley Druckenmiller – Mantan partner Soros, ahli strategi makro dan investasi besar.
  8. Chamath Palihapitiya – Investor SPAC dan founder Social Capital, vokal di dunia startup & teknologi.
  9. Peter Thiel – Co-founder PayPal dan investor awal Facebook, pro-crypto & pemikir radikal.
  10. Marc Andreessen – Co-founder Andreessen Horowitz, investor di banyak perusahaan teknologi besar.
  11. Naval Ravikant – Angel investor & filsuf startup, terkenal karena pemikirannya tentang wealth & crypto.
  12. Anthony Pompliano (Pomp) – Influencer kripto, banyak edukasi soal Bitcoin & blockchain.
  13. Raoul Pal – Mantan hedge fund manager, kini fokus di crypto dan ekonomi digital (Real Vision).
  14. Michael Saylor – Pendiri MicroStrategy, vokal banget soal investasi Bitcoin jangka panjang.
  15. Brian Armstrong – CEO Coinbase, pemain besar di dunia exchange crypto.
  16. Changpeng Zhao (CZ) – CEO Binance, salah satu orang paling berpengaruh di dunia crypto.
  17. Vitalik Buterin – Co-founder Ethereum, dikenal sebagai teknolog dan visioner blockchain.
  18. Sam Bankman-Fried (SBF) – Mantan CEO FTX, meski kontroversial tetap jadi studi kasus penting.
  19. Balaji Srinivasan – Mantan CTO Coinbase, pemikir tentang masa depan crypto & network states.
  20. Kevin O’Leary – Investor dari acara Shark Tank, kini aktif juga di dunia crypto dan blockchain.

Kamu bisa manfaatkan persona mereka saat brainstorming strategi investasi jangka panjang, prediksi market kripto, atau membangun sistem keuangan digital.

Misalnya, pengen pendekatan konservatif ala Buffett, atau pengen gaya eksperimental kayak Chamath atau Naval, tinggal kamu tentukan aja di awal obrolan.


Sudah Siap Untuk Mulai Menggali Ilmu Lebih Dalam dengan Teknik Prompting AI Yang Benar?

Akhirnya sampailah dipenghujung akhir artikel penjelasan mengenai persona dalam konteks AI.

Saya berharap, ketika anda bisa melibatkan penulisan persona seperti yang saya jelaskan, kita bisa mendapatkan hasil output AI yang jauh lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan.

Ingat, ilmu ini sangat berguna untuk teman-teman yang ingin memaksimalkan potensi AI dalam berbagai bidang.

Saya ingin berbagi ilmu ini agar semakin banyak orang bisa memanfaatkan AI dengan cara yang tepat.

Dan jangan lupa, meski tulisan ini saya buat dengan bantuan AI, kerangka pikirnya tetap asli dari saya.

Dilarang copas, dilarang mengkomersialkan tanpa izin ya.

Di reshare ulang boleh banget ke grup WA Sosmedmu, Linkedin, syukur tag akun saya ya.

Terima kasih sudah membaca!
Salam sukses,

Anjrah Ari Susanto, S.Psi.
AI Enthusiast, Digital Strategist, & Business Coach

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *