Anjrahweb.com – Pagi, kawan kawan. Kita Belajar Bagaimana Cara Berbisnis Software Yang Sukses Tanpa Bisa Coding dari Spencer Haws. Who is Spencer Haws? he he he. Sok english nih..
Yaps, barangkali Anda bertanya, memangnya siapa Spencer Haws? Apa pentingnya kita belajar bisnis software dari dia? Memangnya dia sesukses itu?
Baik, saya jawab. Spencer Haws merupakan founder dari software SEO yang fenomenal bernama Long Tail Pro. Ribuan orang hari ini mempergunakan software joos yang kompatibel dipakai di windows maupun mac.
Saya sudah kupas sering mengenai software penggali / pencari keyword bernama long tail pro ini di anjrahweb.com. Cek aja salah satunya >> review software long tail pro.
Berbisnis Software Tetapi dia Sendiri bukan Programmer
Saya memang tidak mengenalnya secara langsung, hanya saya penggemar blognya yang nichepursuits.com. Spencer ceritakan bahwa dia bukanlah seorang programmer dan software long tail pro itu bukan buatan dirinya sendiri.
Jadi, ini yang mematahkan pandangan orang bahwa kalau mau jadi penjual software, harus kita buat sendiri. No, Spencer Haws tidak buat ini produk sendiri, dia meng-outsource-kan ke programmer handal melalui elance (jaman dulu).
[infobox style=”alert-success”]
Dia ‘hanya memiliki ide-nya’ saja.
Sedikit cerita, Long Tail Pro Lahir dari keresahan yang dialami oleh dirinya. Ya dia seorang internet marketer, tentu membutuhkan software yang handal buat membantunya mencari keyword yang bagus.
Sementara itu, software yang dia biasa pakai kerjanya sangat lambat dan ada banyak keterbatasan. Mau mencari manual, tindakan repetitifnya melelahkan.
Maka dia punya ide, saya harus membuat software yang lebih baik. Dari situlah lahir Long Tail Pro.
[/infobox]
Diceritakan oleh Haws, mencari programmer jangan sekedar yang murah saja. Tetapi programmer yang benar benar bisa mengerjakan apa yang kita mau dengan cepat dan benar. Kita komunikasi mudah dengannya.
Responsive (cepat balas kalau di kontak). Mau kerjasama jangka panjang dengan kita. Walau ya biaya agak mahal dan lama carinya, tidak mengapa.
Apa parameter sebuah ide itu bisa dan layak di jadikan bisnis?
Ah, ini yang penting. Bagaimana menakarnya. Hawks sendiri memaparkan:
[infobox style=”alert-success”]
3 Ways to Validate Your Software Idea:
- Solve Your Own Problem
- Be Different From Your Competition
- Competitors Making Money?
[/infobox]
Artinya apa?
Solve Your Own Problem dari kita sendiri saja. Ini software benar benar memberikan solusi buat permasalahan yang kita hadapi atau tidak. Pastikan software itu benar benar mampu memberikan solusi atas masalah yang kita hadapi.
Kalau tidak benar benar solutif, maka patut di duga, apakah benar benar bisa memberikan solusi bagi orang lainnya. Haws menjelaskan, software yang dia punya sebelumnya, nampaknya software yang dibuat oleh orang yang bukan internet marketer seperti dirinya.
Jadi, software sebelumnya itu dia rasakan belum benar benar bisa menyentuh permasalahan utama yang dialami oleh seorang ahli SEO ketika meriset kata kunci. Tidak bisa menyelesaikan permasalahan user usernya.
Be Different From Your Competition. Kita pelajari apa sisi kelebihan dan kelemahan dari kompetitor kita. Sisi kelebihan, diadopsi, ditambahi agar punya sisi lebih yang semakin meninggalkan kompetitor kita.
Jika menemukan kelemahan, segera dijadikan bahan perhatian agar itu jadi nilai lebih yang sudah diperbaiki ketika orang memakai software kita. Perbaiki / rubah / jadikan kelemahan di kompetitor dari sisi kita, itu nilai jual.
Haws bilang, software kompetitor hanya bisa mencari satu kata kunci sekali jalan. Belum lagi, kerjanya sangat sangat lambat. Long tail pro, bisa riset dari seed keyword 10 bahkan kalau versi paling lengkap bisa memasukan ribuan kata kunci sekali jalan.
Competitors Making Money? Jangan sampai itu industri yang sepi. Kita ikutan masuk ke dalamnya nanti ikutan berdarah darah. Maka, lakukan riset / mata matai, apakah di industri ini para kompetitor bisa menghasilkan uang? Seberapa gede angka profitnya.
Hasil riset, Salah satu Kompetitornya Long Tail Pro menghasilkan $ USD 6.700.000. Angka yang luar biasa tentunya. Market yang besar. Itu dikisaran tahun 2010. Bayangkan, tahun segitu pendapatannya sudah seluar biasa itu. market yang menggiurkan..
Menurutku, itu tiga kriteria yang luar biasa yang sudah sangat pas dijadikan acuan bagi seseorang yang mau memulai berbisnis sekaligus menakar apakah idenya itu worthed apa tidak.
Kalau ide bisnisnya sudah valid, apa langkah selanjutnya?
Haws menjelaskan kelanjutan dari cerita di atas. Ketika dia sudah mentap membuat software apa, lalu dia bayar programmer untuk membuatnya. Intinya, segera wujudkan, bikin produknya yang dasar dulu (tidak harus 1000% sempurna banget).
Lalu, luncurkan ke market. Kita lakukan validasi terhadap marketnya. Seberapa besar orang yang tertarik dengan ide kita.
[infobox style=”alert-success”]
This is the way to bootstrap:
- Build a basic version.
- Sell it and validate the market.
- Take the profits from the business and reinvest in the business (this could be improving the software OR simply improving your marketing).
- Avoid debt and investors if possible.
[/infobox]
Dari hasil penjualan paket dasar itu, kita bisa nantinya diinvestkan ulang demi mengembangkan produk jadi jauh lebih baik lagi. Haws juga menekankan, diawal merintis jauhi modal dari hutang juga modal dari investor.
Mungkin maksud dia, dari modal yang kita punya sendiri aja. Karena kan belum tentu jelas jelas untung banyak.
Nah benar yang dilakukan Founder Blog Nichepursuits itu. Hasil penjualan Long Tail Pro tahap pertama dan kebetulan langsung ada eror pada softwarenya, digunakan oleh dia demi membangun software tersebut jadi jauh lebih canggih, cepat, serta yang jelas fungsinya makin oke punya.
Ya, jadi, begitulah singkatnya kita Belajar Bagaimana Cara Berbisnis Software Yang Sukses Tanpa Bisa Coding dari Spencer Haws. Awali dari menggali ide bisnis yang valid, ada modal berapa langsung coba bikinkan softwarenya dalam bentuk basic dengan membayar programmer (tentu pilih pilih ya, programmer tidak semuanya baik + bisa berkomitmen).
Coba ‘lempar ke pasar’, lakukan evaluasi cepat setelah produk itu terlempar ke pasar, lakukan perbaikan, sampai produk itu benar benar stabil dan terus maksimal memberikan manfaat buat marketnya. Versi awal softwarenya Haws sempat eror dalam waktu dua minggu peluncuran. Lalu jadi bahan perbaikan banyak.
[infobox style=”alert-shadow”]Dia juga buat kesalahan di awal, dimana softwarenya waktu itu tidak pakai sistem lisensi yang baik dan ada proteksi download. Jadi bahasa kitanya, softwarenya dia gampang dicrack serta halaman downloadnya malah di odong odong banyak orang (bukan pembelinya aja, semua orang).
Kalau di indonesia sih, halaman download harus diproteksi dan dijaga sistem lisensinya hanya teruntuk orang yang sudah beli dan bayar ke kita. Salah satu yang terbaik dan bisa nampung ribuan order perhari pakai Plugin Membership Ini. [/infobox]
No comment yet, add your voice below!