Semua Hal yang dari pengalaman aku dapetkan selama Bisnis Online. Semoga ada yang bisa bermanfaat buat temen temen sekalian. Namanya berbasis history, kadang akan berbeda satu sama lain. Hanya kalau ditarik garis besarnya, insya Allah tetep saja akan menjadi ilmu dan guide yang bagus bagi pengembangan bisnis maupun karir yang teman teman kerjakan.
Implementasi digital marketing yang asal asalan tanpa mempertimbangkan konsep strategi pemasaran online untuk jangka panjang pada akhirnya hanya menciptakan biaya yang tidak efektif serta efisien.
Biaya baik dari sisi pembiayaan aspek dunia digital, aspek tenaga kerja, aspek bisnis lain pun terdampak.
Mengingat sejatinya strategi digital itu bukan berdiri sendiri maka harus direncakan maksimal target mau seperti apa, bukan sekedar yuk kita bisnis online gas seo, gas facebook ads, gas iklan google, intinya cari klien lewat media internet sebanyak – banyaknya.Continue reading
AnjrahWeb.Com – Beruntung saya bisa kenal Coach Armala melalui event Solo Entrepreneur Day. Awalnya, sama sekali saya tidak mengenal beliau. Padahal, banyak manajer hebat dan CEO CEO besar Indonesia bahkan Asia Pasifik sangat mengerti kiprah dan tangan dingin beliau seperti apa kalau sudah mendidik puluhan ribu manager kelas top di dunia.
Joss Agar langsung to the point, saya paparkan apa saja point point ilmu yang saya pelajari dari beliau ya. Wokeee?
Coach Armala Bilang: Manajer Antara Skill, Knowledge, dan Attitude Kudu Baik
Ya. Dari beliau, saya belajar manajer yang baik adalah manajer yang memang bukan sekedar dia bisa kerjakan pekerjaan sesuai bidangnya (SKILL) tapi harus juga ‘baik’ pada tataran Knowledge juga Attitude-nya. Apalah arti seorang manajer yang skillnya aduhai, tapi nggak punya attitude yang bagus.
Maksud attitude nggak bagus?
Bicaranya ‘nggak ditata’
Jarang tepat waktu
Susah menerima masukan dari orang lain
Gampang mengeluh
Tidak bisa ‘merendah hati’ kepada yang lebih tua, dll
Skill yang bagus perlu di balut dengan attitude yang keren, sehingga siapapun yang ada dalam lingkup keseharian dia, dia bisa merasakan ‘nyaman’ dan bekerja ‘secara harmonis’ dengannya.
Lalu, Apalah arti Skill sudah baik, Attitude Baik, tapi knowledge rendah. Manajer apapun, Mau manajer perusahaan bidang apapun, mau manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran kalau demikian adanya.
Dia pandai diteknisnya saja, tapi tidak open mind sama ilmu ilmu baru. Akhirnya perusahaannya tidak bisa menyesuaikan perkembangan jaman. Bisa jadi, lambat dalam berinovasi.
Tiga Kompetensi Manajer Paling Kunci Menurut Coach Armala
Yes, jangan keburu buru bicara rincian tugas tugas manajer itu apa. Kita bahas dulu, apa sih kompetensi kunci yang harus di miliki oleh seorang manager.
Tidak selalu ini dalam lingkup perusahaan besar. Manajer dalam arti umum, termasuk kompetensi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di sekolah misalnya.
Apa Saja?
Kompetensi Perilaku. Sudah dibahas dikit di bab Attitude tadi ya. Manajer harus bisa ‘memimpin dirinya’. Kalau alay, bisa berabe segala macam tanggung jawab yang ada dibawahnya.
Kompetensi Peran. Ada enam aspek yang harus dikuasai. Managing resourches, managing self, managing team, managing task, managing information, dan managing system.Kata kuncinya, seorang manajer harus bisa memisahkan individu (siapa saya) dari peran (apa yang saya perankan).
Kompetensi Fungsional menyesuaikan bidang yang diamanahkan padanya (dijelaskan dibawah).
Coach Armala mendidik manajer ala harvard. Benar benar kelas dunia dengan mendasarkan kompetensi yang harus dimiliki seperti tiga di atas.
Paham ya, kadang kita hanya fokus mencari sesuai fungsionalnya saja. Tanpa memberikan dia aturan yang jelas dalam lingkup kompetensi perannya.
Empat Kompetensi Fungsional Manager di Perusahaan
Oke, masuk ke hal yang lebih seru. Ini yang menjawab pertanyaan, “Manajer Apa Saja yang Ada di Perusahaan? Utamanya Perusahaan Kecil UMKM apa Kelas Toko Online”
Dari yang saya tangkap ketika belajar ke Coach Armala, Perusahaan bisa tumbuh dengan baik ketika terdapat PERAN manajemen pada empat point berikut:
Sales & marketing
Finance & accounting
SDM
Operations
Ini berlaku, Mau perusahaan besar atau lingkup manajemen usaha kecil kelas UMKM.
Coach Armala memberikan penekanan, supaya kita pisahkan antara peran dan fungsi manajer DENGAN PEMAHAMAN JUMLAH ORANGNYA.
Artinya apa, jangan pahami bahwa memulai bisnis harus langsung rekrut orang orang profesional di bidang empat itu tadi.
Bagi pemula, maka bisnis ownernya harus bisa merangkap empat peran. Lalu, kalau sudah punya karyawan pun, maka karyawan mau dua, mau tiga, mau berapapun. Harus diarahkan bisa memenuhi peran yang dibutuhkan di atas.
Contohnya: Mbak Intan. Selain dia Sales dan marketing, dia juga bantu urus SDM. Mbak B bagian operation, tetapi juga bagian yang bantu urusan pencatatan keuangan. La Anda sebagai bisnis owner membackup apa yang masih kurang. Tidak mesti, satu peran manajerial harus satu orang atau banyak orang.
Jelas ya? Kata kuncinya, PERAN. Bukan JUMLAH ORANG.
Kiat Praktis Manajerial Usaha Kecil dan Toko Online Bersama Coach Armala
Lalu, sebagai penutup.
Seorang pebisnis harus betul betul memantau, mengamati manajemen control system. Pebisnis harus bisa bagaimana mengelola input sumber daya yang masuk, di proses dengan benar secara efisien, sehingga hasilkan output hasil yang efektif.
Hasilnya apa? Ya Goal perusahaan lah.
Maka, harus memperhatikan tiga kunci manajemen control system :
Norm: aturan main standar standar yang bisa diterima dalam bisnis. harus highest standard dalam industrinya
System: Bagaimana membuat system yang baik, tidak buang buang resources, tenaga. Betul betul dengan manajemen tools yang sudah ada, bisa membuat semua yang terlibat dalam bisnis demikian harmonis, efektif, dan efisien.
People. Bagaimana memenej skill mereka. Disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Orang orang ini harus dipilih betul supaya bisa menjalankan sesuai standar sistem yang telah di susun.
Ibarat kata. Kita punya standar dan system kelas tinggi. Tapi people yang jalankan itu lemot semua ya nggak jalan jalan itu bisnis. Sebaliknya, kita punya talent terbaik di bidangnya.
Sayangnya, kita tidak punya sistem ‘yang mudah dijalankan’, terkontrol, terukur. Maka, manajer hebat pun tidak bisa melakukan apa apa dalam bisnismu. Ibarat kata, dirimu dapat manajer josss dari Astra. Tiba tiba suruh duduk di Olshopmu yg systemnya serba serabutan, dia bisa kerja??
Ya, Itu sharingnya. Semoga bisa diterapkan dalam bisnis rekan rekan ya. Atau ada yang didiskusikan? Mau disampaikan? gunakan kolom komentar dibawah. Ingat, Bagikan sharing Coach Armala yang tersaji di AnjrahWeb.com ini ke Whatsapp, facebook, serta akun sosial media yang kamu miliki ya. Amal Jariyah men.. 😀
Update. Penjelasan dalam Format Video The Word Class Manager
Langsung Sedooot om Ilmunya di:
Simak Kelas 1
Seri Ke 2
Seri Ke 3
Selengkapnya, pantau saja di Channel Coach Armala, The Word Class Managernya ya. Di Sini
Anjrah Web – Saya menemukan postingan mengenai perilaku yang salah dari salah seorang sahabat kita seketika ketika ingin memulai bisnis. Sebuah kesalahan yang SERING dilakukan oleh mereka yang kurang bijak dalam menyerap serta mengaplikasikan semangat berwirausaha. Mari kita baca serta kita ambil hikmahnya:
Kemarin ada postingan tentang kisah seorang ikhwan yang sangat ingin berbisnis, dan akhirnya ambil keputusan keluar dari pekerjaan mapan di sebuah perusahaan. Kemudian ia merintis usaha dan seterusnya. Karena kaget dengan iklim usaha atau belum bisa adaptasi dengan beratnya merintis usaha baru, ikhwan ini terpuruk dan banyak hutang, anaknya mulai besar, lalu istrinya yang hamil lagi tidak kuat, dan seterusnya… Finalnya, terjadilah perceraian.
Kisah tragis ini jadi bahan obrolan saya dengan istri saat ngopi di pagi hari, kemarin, ketika sebelumnya istri saya menceritakan postingan temannya di FB. Kebetulan kami punya kondisi serupa dengan cerita di atas, tapi tak sama. Ada beberapa catatan kami tentang ini.
1. Jangan mudah menjadi ‘korban’ para motivator bisnis.
Mungkin ikhwan dalam cerita ini sangat tersugesti dengan motivasi yang bombastis. Adalah sudah mafhum bagi kebanyakan dari kita, para motivator tersebut kebanyakan memberikan harapan-harapan hiperbolik dengan bercerita tentang kesuksesan-kesuksesan para pelaku bisnis secara berlebihan. Berikut contohnya:
– 5 tahun yang lalu berani meninggalkan posisi manajer di sebuah perusahaan, kemudian membuka usaha sendiri, kini sudah punya lebih dari 100 karyawan.
– Berawal dari dorong gerobak, hanya dalam tempo 2-3 tahun bisa punya 5 cabang dengan omset milyaran rupiah.