Anjrahweb.com – Awalnya banyak yang menyangsikan Efek Boikot Produk Israel di Indonesia bahkan di dunia akankah signifikan? Banyak yang bilang hal seperti itu tidak ada gunanya, buang-buang waktu, dan bakalan sia sia. Bahkan para pemilik brand tersebut juga ‘cenderung santai saja’ ketika ada ancaman dari kaum muslimin melakukan boikot.
Khususnya di indonesia, pasca majelis ulama indonesia menyerukan boikot. Maka serentak muslimin indonesia secara massif melakukan boikot terhadap ada banyak produk yang mendukung agresi militer zionis yahudi ke palestina.
Dari yang awalnya ‘menyepelekekan’, Tapi lihatlah sekarang ketika sudah kita lihat dengan matakepala kita sendiri, ada banyak berita berita yang dengan mudah bisa kita dapatkan di google bahwa ada banyak perusahaan besar ambruk sebab terkena efek boikot.
Efek Boikot Produk Israel di Indonesia
Simak saja berita terbaru seperti ini:
Berita dari CNBC indonesia 10 Desember 2023 menyampaikan kerugian terus dialami oleh starcbuck. Banyak gerainya sudah tidak laku kemudian mereka tutup. Tidak hanya di indonesia namun di mayoritas negara muslim mengalami penurunan penjualan yang sangat signifikan.
Masih laporan dari CNBC indonesia, perusahaan PT Sarimelatih Kencana Tbk yang megang brand Pizza Hut juga merasakan dampaknya. manajemennya menyampaikan penurunan omset terasa sangat kuat lebih lebih saat munculnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 mengenai Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina yang ditetapkan pada 8 November silam.
Kalau memperhatikan produk unilever ini brand-nya banyak sekali. Utamanya di bahan bahan sehari hari untuk kebersihan badan kita. Ketika banyak brand dari unilever tersebut masuk daftar blacklist, mau tidak mau omset penjualan akan menurun pula.
Pepsodent Iklan Sosmed Sebagai Upaya Atasi Efek Boikot Produk Israel di Indonesia
Sampai pepsodent membuat iklan facebook yang saya dapati pagi ini (20 Desember 2023) di beranda saya. Pepsodent berusaha ‘mengembalikan citranya’ bahwa informasi mengenai MUI keluarkan list produk yang harus di boikot itu hoax.
Seperti ini iklannya:
Dia kasih link yang mengarah ke postingan website kominfo.go.id bahwa adanya list produk yang diboikot oleh MUI itu hoax. Iklan dilarikan ke halaman ini:
Kalau menurut saya, tim pengelola brand pepsodent ini memang berusaha beriklan secara masif demi ‘mengharumkan lagi’ brand-nya. Hanya saja, angle-nya keliru. Dia membantah rilis daftar 121 produk yang diharamkan MUI karena ter-affiliasi israel.
Pepsodent saya yakin sebenarnya sudah tau yang mengeluarkan list itu jelas bukan dari MUI. Namun dari netizen yang ‘menterjemahkan’ dari fatwa MUI dimana saham unilever sebagai induk pepsodent ‘diduga kuat’ menyokong orang orang israel menjalankan penjajahan di bumi palestina.
Ya memang bukan MUI yang bikin list, MUI hanya kasih kaidah penting bahwa jangan belanja produk yang ter-affiliasi dengan project kedzoliman yang terjadi.
Yang bahasakan sama pepsodent adalah list produknya hoax, padahal titik tekan market adalah :
- Keuntungan bisnismu lari ke israel, solusinya: buktikan dan klarifikasi bahwa tidak satu rupiah pun keuntungan lari ke sana baik secara langsung maupun dari investornya
- Bila pernah melakukan sokongan dana ke israel, bisa jadi melakukan pers conference bahwa telah kilaf atau apa, minta maaf kepada publik pembela pro palestina atas kesalahan tersebut. Tidak mau mengulang di waktu lainnya. Entah unilever berani apa tidak, dimana pemegang sahamnya bisa jadi adalah memang ter-affiliasi ke zionis penjajah
Kalau sekedar sampaikan list itu hoax dari MUI, saya pikir, itu tidak akan ngefek bahkan malah jadi bahan bullyan baru.
Efektifkah Upaya Hilangkan Efek Boikot Produk Israel di Indonesia Ini?
Lihat saja isi komen yang ada di iklan facebook pepsodent tersebut. Ada lima ribu lebih komen, kurang lebih isinya adalah seperti ini:
Maka Pertama, Pada beberapa komen jelas sekali masyarakat masih memahami bahwa pepsodent adalah produk unilever, produk unilever keuntungannya dipakai untuk membeli senjata yang digunakan di front perang palestina.
Mengenai pertanyaan efektifkah iklan ini untuk menghalau efek boikot? Kita lihat saja. Saya lihat secara pribadi sih, dari interaksi yang ada di iklan paling tidak sudah tercipta interaksi ulang antara target market dengan brand.
Hanya brand masih ‘kurang kuat valuenya’ buat menggeser persepsi yang sekarang ada dan beredar. Maka bisa kita lihat makin iklan malah makin di bully. Semakin tidak iklan, ‘tidak ada hasil perbaikan yang didapat’. Daripada berdiam, setidaknya sudah berusaha.
Kedua, Dan memang power social media bukan sekedar di fitur fiturnya untuk beriklan dan sebagainya saja, pasca iklan, merespon komentar harus bagaimana seharusnya tetap diperhatikan sebagai upaya ‘kembali mendapatkan hati’ pelanggannya.
Kadang orang memakai social media sekedar fokus di posting saja, tanpa memperhatikan ‘memberikan respon’ yang tepat pada komen komennya. Ya kalau ribuan komen yang mirip, bisa jadi dijawab dengan konten baru saja ‘buat menjawabnya’. Ni bukan ngajarin pepsodent ya dent, bukan pula aku mendukungmu lo.
Penutup dan terakhir, Kemerdekaan palestina adalah komitmen orang indonesia menjalankan UUD 45-nya. Semoga palestina segera Allah merdekakan!
No comment yet, add your voice below!