6 Contoh Kata Kata Follow Up Customer Lewat Whatsapp Email Telepon Anti Galau

6 Contoh Kata Kata Follow Up Customer Lewat Whatsapp Email Telepon Anti Galau

Anjrahweb.Com – Baik, hari ini kita akan belajar Contoh Kata Kata Follow Up Customer Lewat Whatsapp Email Telepon. Bisa dipakai ke banyak media komunikasi karena prinsipnya tetap sama.

Memang sih, Kalau kita berbicara teknik closing sales yang jitu, pasti tidak akan lepas dari bagaimana cara melakukan followup kepada calon customer maupun customer kita. Karena demikian pentingnya follow up dalam penjualan dimana sebagian besar calon clien tidak langsung closing di awal ketemu.

Sejumlah ahli pemasaran bahkan merekomendasikan, follow up itu bukan sekali dua kali kontak. Namun di katakan followup itu kalau kita sudah melakukannya minimal 12 x ke 1 target customer yang sama. Ya tentu dengan berbagai jurus, jangan monoton follow up cuman telepon/ sms/ whatsapp / chat “Om tante, jadi transfer nggak?”.

Kalau kata kata follow up yang dipakai begitu terus, calon customer malah jadi ilang feelingnya buat beli kepadamu.

Follow up artinya apa

Bentar bentar, ni mentor saya bilang suruh follow up customer. Emangnya arti follow up itu apa?

Siaap.

Follow up itu simpelnya melakukan kontak lanjutkan kepada calon customer dengan cara dan metode tertentu supaya dia yang tadinya nggak jadi beli jadi beli. Atau dia yang sudah beli, bisa beli lagi lebih banyak lebih sering ke kita.

Memfollowup itu kita mengkontak ulang boleh via ketemuan langsung, BBM, Whatsapp, Telepon, Chatting apa aja sarananya.

Ingat demikian penting follow up sampai di katakan, “Selling to a new client cost five to 25 times more than to an existing client” – the Harvard Business Review. Melakukan followup jauh lebih murah dibanding kita iklan atau bicara sama customer yang benar benar baru.

Ingat Ingat tiga ragam jenis Customer

Memfollowup yang sudah kontak (Warm Market), ini jauh lebih besar kemungkinan closingnya dibanding yang sama sekali belum kontak. Masih pada ingetkan kalau customer terbagi tiga macam?

  • COLD – Customer yang sama sekali belum kenal kita belum kenal produk kita
  • Warm – Sudah kenal kita / produk kita bisa jadi dari relasi dia / iklan / project marketing yang kita jalankan
  • HOT – Customer yang udah tau banget kita dan kualitas produk / jasa kita

Kepada yang masih cold kita fokus edukasi benefit/ value dari produk / jasa yang kita jual. Kita dekatkan dia ke masalah masalah yang aslinya tersolusikan dengan hadirnya produk / jasa kita. Aslinya bisa jadi dia punya masalah itu cuman tidak dia sadari.

Maksudnya seperti apa sih?

Pikir pikir deh iklan pocari sweat. Jaman belum ada pocari sweat adakah yang berfikir sehabis olahraga ion ion tubuh kita terkuras habis? Ya saya sendiri berpikir, entah beneran atau tidak. Positioning pocari sweat masuk ke pasar minuman ringan di indonesia kan sukses besar dengan membawakan topik ION gitu.

Awalnya kita tidak merasa ada masalah ketika olahraga minum airputih biasa. Hari ini, setelah ‘disadarkan’ oleh iklan iklan pocari sweat kita jadi ‘merasa butuh’ buat minum pocari selepas selesai berolahraga.

Nah inilah si pocari mendekatkan masalah manusia, mengingatkan dia ION itu berkurang ketika olahraga, sambil menyisipkan doktrin bahwa solusinya ya minum pocari agar ionnya di tubuh stoknya terjaga.

Nah, prosesnya. Cold ke warm. Pocari edukasi cold market yang enggak paham itu ion, jadi paham adanya ion ditubuh (warm market). Akhirnya sekarang banyak yang maniak minum pocari selepas olahraga (hot market). Gitu deh.

6 Contoh Kata Kata Follow Up Customer Lewat Whatsapp Email Telepon Anti Galau

Btw, aslinya Perlu ngga sih yang namanya follow up pembeli maupun calon pembeli?

Nah penting banget dijawab dulu.

Daripada udah berbusa busa jelasin Contoh Kata Kata Follow Up Customer Lewat Whatsapp Email Telepon yang bisa dilakukan, eh malah Anda merasa tidak butuh.

Ini ilmu penting buat training CS kita, diri kita, seorang copywriter, seorang pemasar produk secara umum. Karena apapun ujung dari kita jualan, PASTI BUTUH ILMU FOLLOWUP.

Lalu, apa jawabannya?

Jawabannya, TERSERAH…

Mau difollow up, boleh.
Gak difollow up, juga boleh.

Yang gak boleh itu, gak jualan. Hehehe
Atau syukur, tanpa followup itu udah closingnya crang cring banyak masuk rekening kita.

Tapi biasanya sebagian besar orang bertransaksi lewat chatting.
Nah, oleh karena itu buyer maupun calon buyer (Cabuy) sebaiknya difollow up

Oya, sebelum lanjut. Tulisan ini saya lupa siapa yang nulis, idenya saya dapatkan dulu kalau enggak salah dari newsletter email siapa gitu. Langsung saya kopas saya sharekan ke tim saya. Prinsip, saya share ulang di sini, saya kasih tambahan tambahan seperlunya agar lebih asik di baca.

Lanjut ya…

Followup Se elegan mungkin, jangan ngemis ngemis minta transfer

Mereka yang gak follow up cabuy  punya keyakinan bahwa produk yang benar-benar bagus gak perlu terlalu ngotot untuk dipromosikan, karena kalau marketnya butuh, entar dateng sendiri. Gak usah ngemis-ngemis, “Bang, transfernya kapan bang? Aku butuh uang nih…”.

Jadi, gak salah kalau misalkan cabuy gak difollow up dan ditanyain kapan mau transfer, santai aja.

Pasrah. Follow upnya ke langit langsung, minta sama Allah. Yaa muqollibal quluub, tsabbit quluubahum ‘alaa transfer (wahai Allah maha pembolak balik hati, mantapkan hati cabuy untuk segera transfer ) Doanya gitu. Serius.

Tapi kan mas sayang kalau gak difollow up, saya mah mau follow up aja deh...”

Kalaupun anda mau follow up cabuymu itu, nih ada tips dan trik yang super tokcer. Mau?

Nih alternatif follow upnya

 

6 Contoh Kata Kata Follow Up Customer Lewat Whatsapp Email Telepon

Pertama, DOAIN.

Kalau Anda follownya via chat, doain aja cabuynya. Tulus tapi ya. Jangan modus. Innamal a’malu binniyat. Sayang kalau cuma modus supaya cepet closing.

Contohnya gini:

“Mba, moga nanti buku Chit Chat yang mba pilih kemarin bisa bener-bener cocok dan suka ya. Makin tinggi angka closingnya, makin naik omsetnya suaminya. Aaamiin…”

Kebayang?

Cara di atas sangat soft dan nyaman dibaca. Emosinya menenangkan dan menentramkan pikiran cabuy. Bakal beda banget dengan cara yang ini:

Kedua, SINDIR.

Kalau Anda follow upnya via email, atau SMS, Anda bisa sindir mereka dan ngasih kode-kode gitu.

Contohnya gini:

“Saya mengenal banyak orang sukses di Indonesia. Kebiasaan baik mereka adalah melakukan take action cepat saat ada peluang datang, gak nunda-nunda. Karena mereka tahu, peluang dan kesempatan belum tentu datang 2x”.

Intinya mah nyindir cabuy supaya gak nunda-nunda dan buruan action. Cara Melakukan Followup ke Prospek Customer Lewat Whatsapp

Atau, Anda bisa pake sindir dengan begini:

“Eh tahu gak, konon katanya, orang yang suka PHP in penjual, biasanya dagangannya sendiri suka di PHP in sama calon pembelinya. Karma namanya. Saya sih percaya gak percaya. Gak tahu kalau kamu? Moga jangan sampai deh ya”

Hahahaha. Intinya jangan suka PHP ya.

Ketiga, TAGIH BRUTAL.

Tagihlah pembayaran si konsumen anda. Baik dengan cara yang soft maupun hard

Contoh kata kata follow up penawaran bisa juga kaya gini.

“Hai. Buruan transfer ya. Promo Paket Resolusi akan ditutup besok malam. Kalau emang serius beli, buruan transfer! Jangan nunda-nunda. BT tau di PHP-in mulu..”

Hahaha..

Keempat, Kalau Udah Di Followup Cuman di READ DOANG?

Pernah ngalamin yang beginian?  Kalau belum berarti jualannya enggak pake komunikasi whatsapp bisa jadi langsung add to cart atau jualannya kurang serius nih he he he.

Prinsip, kalau layanan customernya masih berbasis chatting. Akan dapat fenomena seperti itu.

Solusinya pie Kang Anjrah?

Contoh kata kata followup ke pembeli yang begini:

Kak, chat/sms/whatsapp saya jangan di read doang dong. Aku jangan dicuekin. Kalau kakak enggak beli saya enggak musuhin atau block kok. Kita tetap saudaraan 🙂 “.

Atau

Kak, chat/sms/whatsapp saya jangan di read doang dong. Aku jangan dicuekin. Kalau kakak enggak beli saya enggak nggigit atau block kok. Kita tetap saudaraan 🙂 “.

Daaan sebagainya.

Btw, Kapan Waktu yang tepat untuk melakukan follow up customer / calon pembeli kita?

Ketika kita / mentor bisnismu meminta melakukan follow up bukan berarti langsung brutal tiap menit kita chat kita tagih ya.

Terapkan pada dirimu sendiri.

Misalnya nih, dirimu mau beli sesuatu pas online. Dirimu udah kontak awal / chat ke penjualnya. Eh dianya serrrriiiing banget chat nanyain, “kak udah transfer belum”, “jadi beli kak?“, atau kata kata lainnya. Pasti ilfil ya?

Tips dari saya, misalnya pas beliau chat awal awal, kok dianya udah bilang, “Nanti tanya suami dulu”. Lalu kita balas saja, “Siap kak, mohon ijin nanti sore atau besok pagi kami ingatkan kakak lagi ya, agar barangnya bisa segera kami siapkan”. Jadi kita minta ijin untuk ‘memfollow up’ tapi pake kata kata ‘bantu ngingetin’.

So, waktunya ya di rentang sore / pagi sesuai yg udah kita ucapkan tadi / chatkan tadi.

Lalu biasanya dalam 1×24 jam maksimal 2x 24 jam sudah kami followup lagi (followup pertama dan kedua). Misalnya tuh kita bilang begini, “Hai kak ini dari Khesia. Tempo hari kakak merencanakan mau belanja produk A,B,C dengan spesifikasi B,C,D,E. Apakah keterangan dari kami sudah cukup jelas dan bisa transaksi sekarang? Stok produk terbatas lo kak”.

Daaan lain sebagainya.

Target Follow Up kita itu buat ngedapetin apa Sih Aslinya?

Oke, Sebagai penutup saya kasih ringkasan tambahan. Apa pentingnya kita melakukan followup?

  1. Boost Your Sales: Customer yang terlayani dengan baik dia akan suka datang lagi dan belanja lebih banyak
  2. Increase Customer Retention: bisnis akan sakit kalau customernya cuman customer sekali beli terus pergi (kecuali di bisnis tertentu). Followup akan membantu merubah customer yang cuman sekali beli, dia bisa rutin beli jadi pelanggan kita
  3. Generate Customer Testimonial and Referral: kita bisa dapatkan testimoni ( ini mujarab buat jualan kita) atau dapatkan referal dari dia. Referal maksudnya kita bisa tanyakan ke customer, “Adakah lagi mungkin relasi / teman anda, yang dia punya masalah seperti anda lalu anda ingin dia juga mendapatkan solusi terbaik seperti yang sudah anda alami dengan produk / jasa kami?”
  4. Improve your performance: kita bisa dapat banyak feedback dari suara asli customer agar bisa memperbaiki produk / jasa atau layanan kita.
  5. Innovate: ada banyak inovasi lahir dari suara pelanggan. Kita harus dengarkan keluhan, kebutuhan, masukan, dream mereka agar kita bisa ciptakan penyempurnaan produk / subtitusi produk buat mereka
  6. Differentiate: Banyak bisnis tidak melakukan followup, hanya anda dan bisnis anda yang selalu ada di hati customer.

Semoga Contoh Kata Kata Follow Up Customer Lewat Whatsapp Email Telepon yang kami sharekan bermanfaat ya. Ilmu ini bisa baut followup prospek MLM, Customer toko online, Customer offline, buat cari jodoh. Simak juga, cara bikin kata untuk iklan produk di social media.

Apa saja deh. Karena komunikasi apapun aslinya tetap butuh followup kok.

Btw, Artikel ini boleh dong dirimu sharekan juga ke temen fb, twitter, atau temen grup whatsappmu.

Bagi bagi ilmu, agar jadi amal jariyah bersama. Setuju? Gasss…

Contoh Smart Business Map, Aplikasi Rancang Bangun Bisnis Keren Karya Pak Budi Isman

smart business map budi satrio isman sbm pro

AnjrahWeb.com – Bisa jadi ada yang bertanya, Smart Business Map itu Apa? Baik, Smart Business Map adalah 12 pertanyaan fundamental yang akan membantu anda merumuskan bagaimana membangun, membesarkan, dan menjaga agar bisnis terus stabil.

Smart Business Map di susun oleh CEO Senior yang sangat berpengalaman di indonesia, namanya pak Satrio Budi Isman. Dari beliaulah, dari saripati pengalaman beliau selama berbisnis / jadi konsultan / jadi coach bisa merumuskan ilmu Smart Business Map bagi kita semua.

Smart Business Map setau saya sebenarnya bukan CANVAS DESAIN BISNIS yang benar benar baru. Pasalnya sudah pernah ada dibahas pula dengan LEAN CANVAS, MODEL BUSINESS CANVAS, dan Canvas model bisnis lainnya. Hanya saja, pada beberapa sisi, Smart Business Map yang susah di cari pdf, ppt, atau video youtube-nya saya rasakan cocok banget buat iklim starup business di indonesia.

Apa pentingnya belajar Smart Business Map?

Hari ini manusia itu overloaded information. Informasi ada di mana mana, bertebaran, berserakan.

Sayangnya, kapasitas otak kita untuk memilah dan memilih serba terbatas. Ibarat kata, kita mau bangun rumah. Kita googling, kita youtubing, cari segala literatur mau bangun rumah itu kudu bagaimana.

Yang ada apa? malah bingung sendiri.

Begitu juga dalam bisnis. Kadang kita itu merasa sudah mengurus dan memperhatikan hal hal yang penting. Padahal aslinya kita itu malah cuman sibuk di hal hal tepi.

Proses proses bisnis yang fundamental malah terlewat walau kita tiap hari sudah sibuk.

Nah, dari kacamata pandang saya, Smart Business Map tau aneka canvas bisnis lain prinsipnya akan membantu kita fokus pada hal hal yang paling asasi dari sebuah bisnis. Apalagi yang bikin maps-nya kan orang pengalaman.

Seperti pak Budi Satrio Isman ini, beliau dulunya CEO-nya Coca Cola Indonesia. Perusahaan PMA bonafid yang nggak sembarang orang bisa sampai puncak CEO-nya.

Lalu beliau pegang kalau enggak salah SGM. Dari valuasi cuman sekitar 2 T, dalam waktu satu tahunan dengan izin Allah valuasi menjadi 12 T. Angka yang super wow.

Maka, marilah, kita sebagai pebisnis owner, atau pebisnis pemula. Jangan gampang terjebak pada hal hal yang belum teruji. Hal sibuk namun miskin manfaat. Kita pelajari rumusan ini buat bisnis kita.

Apa saja Pertanyaan penting dalam Smart Business Map?

Langsung saja ya dicermati, sejauh mana anda bisa menjawab pertanyaan dengan baik, sebegitu juga sebenarnya kesehatan dari bisnis kita akan terwujud.

Baik, tanpa panjang lebar kita simak gambar mapsnya lalu kita baca penjelasannya (penjelasan terus terang saya kopas dari blog pak budi isman). Tambahan dari saya, saya kasih tulisan Anjrah di depannya, Woke?

smart business map budi satrio isman sbm pro

PLAYING FIELD

1. What is the problem your business is trying to solve? disini kita mencoba mencari inti dari business tersebut dan melihat sebetulnya apakah mereka memberikan solusi terhadap persoalan konsumen mereka?

Karena pada dasarnya “Needs” dari konsumen hanya akan tercipta (ada) kalau ada persoalan yang ingin mereka selesaikan. Contoh sederhana adalah persoalan “lapar” yang ada di konsumen maka akan timbul business “makanan”.

Anjrah: Contoh lainnya bagaimana bisa lahir di masa sekarang gojek. sebagai jawaban atas masalah transportasi yang efektif dan efisien di kota kota yang jalannya semakin ruwet. Lahir airy room / airbnb sebagai solusi atas penginapan yang ‘murah’ lebih banyak pilihan bagi orang yang senang traveling.

2. Who has the problem? Ini berkaitan dengan pertanyaan no 1. Karena kita harus jelas tahu siapa sebenarnya yang punya problem tersebut. Kalau dalam bahasa teorinya mungkin disini kita mencoba melihat “Target Market” atau “market segment” yang ingin kita berikan solusi dengan business kita.

Kalau dengan contoh persoalan “lapar” di atas tanpa kita dengan jelas tahu siapa yang lapar tersebut, kemungkinan besar kita mencoba memberikan solusi makan untuk semua orang. Namun kalau kita fokus ke target market anak-anak, misalnya, maka mungkin solusi yang kita berikan adalah makanan yang khusus di design untuk anak-anak.

Anjrah: Tak pernah ada produk yang bisa menyelesaikan masalah buat semua orang. Bahkan misalnya beras. Logikanya kan semua makan beras. Tetapi dalam perkembangannya, yang berurusan dalam rumah tangga kaitannya sama beras. Terkadang itu sudah bukan lagi pemilik rumah, bisa jadi malah si pembantu rumah yang jadi sasaran penyelesaian problem.

Kalau kita main facebook ads, bisa jadi melakukan profilling who has the problem melalui 98 faktor ini.

3. What is the solution? Banyak para pengusaha yang mulai business nya dengan membuat produk atau jasa, kemudian baru mencari pasarnya. Dalam kaitannya ini, kita melihat dulu problem dan keperluan dari target market kita, baru di coba memberikan solusinya.

Anjrah: Perlu riset yang mendalam. Supaya solusi benar benar fit dengan masalah yang dihadapi oleh target market kita. Bisa jadi solusi yang kita buat ideal, malah itu jadi masalah besar buat customer kita. Atau bahkan orang orang yang punya problem tidak melihat solusi kita itu worthed buat dia bayar.

Merumuskan solusi bisa baca soal scamper. Ilmu sederhana tapi dahsyat buat membuat inovasi solusi dalam banyak hal.

4. How Big is the Market? Kalau pertanyaan 1-3 sudah bisa dilihat maka saya biasanya akan melihat seberapa besar pasar dari business tersebut, dengan solusi yang di berikan untuk target market yang sudah di identifikasi. Buat apa business yang potensi marketnya kecil dan tidak punya kemungkinan untuk berkembang di masa yanaga kan datang?

Anjrah: ada banyak pengusaha terobsebsi pada produk. Kalau obsebsi pada produk yang kebetulan marketnya besar sih nggak apa apa. Kadang yang terlalu dalam berpikir produk saya harus unik. Capek mikirin produk sampai tidak sempat meraba sebenarnya ini segede apa sih pasarnya.

Jangan jangan macam ikan dalam aquarium, dia melihat aquarium itu bak lautan. Padahal dia cuman dalam kubus kaca kecil di dalam ruangan. Cara yang bisa dilakukan agar bisa meraba seberapa besar sih pasarnya, bisa lihat dari data pesaing. Kalau online bisa cek juga dari data audience di fb ads, google trends-nya bagaimana, lalu adwords itu monthly searchnya bagaimana. Umumnya begitu.

5. What Factors will impact the business? pertanyaan no 5 ini yang termasuk paling sering di abaikan oleh pengusaha, apa lagi usaha yang masih kecil. Padahal ada banyak faktor yang mungkin sulit anda kontrol (external factor) yang sangat mempengaruhi business anda.

Apa saja yang penting kita pantau dan kelola? Ada faktor Pemerintah dengan kebijakan dan regulasi, faktor kompetitor/pesaing , faktor Tokoh masyarakat/LSM, Supplier , Teknologi yang berubah dan perubahan perilaku konsumen. Faktor-faktor ini harus kita jaga dan pantau karena semuanya ini bisa memberikan dampak yang negatif dan juga bisa menjadi positif terhadap business kita.

Anjrah: sudah sangat jelas.

MARKET LANDSCAPE

6. Why do people choose you? ini adalah pertanyaan yang mencoba melihat apa yang menjadi alasan konsumen untuk memilih produk atau jasa anda? Apa bedanya dengan yang lain? Nilai apa yang di berikan ke konsumen sehingga mereka menjadi tertarik? Penetapan harga anda bagaimana?

Anjrah: bisa jadi yang dimaksud adalah value.

Value bisa dibuat dengan adanya story. Hostory sejarah dari produk itu sendiri bagaimana. Ada banyak warung makan / bahkan produk online hari ini di kasih ‘bumbu’ story dari masa lalu. Warisan masa lalu. Bumbu warisan tradisi siapa.

Value bisa juga dari teknologi yang terkini. Atau jadi yang pertama dibidang apa. Atau bisa juga dari value atribut value pemiliknya atau bagaimana value perusahaan itu dibangun.

7. How do you sell your products? Konsumen sekarang, dengan banyak pilihan produk dan jasa, secara umum akan lebih memilih produk yang memang memberikan solusi untuk mereka dan mudah untuk mendapatkannya. Bagaimana caranya selama ini kita memasarkan produk kita.

Sistem distribusi kita bagaimana? Apakah offline saja atau ada juga online distribution? Apakah kita memakai mediator atau melakukan direct selling? Business model anda juga menentukan sukses atau tidaknya usaha anda.

Anjrah: cukup jelas ya kalau bagian ini, di AnjrahWeb.Com di ubek ubek saja sudah banyak bahasan mengenai selling. Spesifik materi jualan kalau hari ini, jaman online ya. Banyak orang cenderung jualan mempergunakan materi video. Mau video ads instagram, facebook, youtube, dan sebagainya. Bikin video pakai tools apa saja? Simak DI SINI.

8. How do you keep your customer?  business yang mempunyai customer yang loyal biasanya akan lebih lama bertahan dan maju. Konsumen yang sudah mencoba produk anda dan tanpa adanya cara untuk tetap melakukan “engagement” dengan mereka maka bisa jadi mereka akan berpindah ke hati yang lain. Karena kompetitor tidak akan diam saja.

alur keputusan pembelian konsumen suspect lead prospect client
Bagaimana Menjaga dan Mengelola Customer

Anjrah: kuncinya kalau pendapat saya ya di berani melakukan follow up secara proporsional. ada banyak pebisnis takut memfollowup customernya hanya karena khawatir nanti kalau kena komplain atau bingung mau berkata apa saat follow up. Padahal melakukan follow up ya sama seperti kita dulu pas lagi jatuh cinta, pokmen apapun caranya usaha terus agar dia selalu mendapatkan ‘porsi’ kiriman perhatian ‘yang cukup’ dari kita. Masih inget kan ngapain aja? Khusus jomblo, menangislah… hahaha

OPERATIONAL PROFITABILITY

9. How do you increase your revenue? Business tanpa cash flow akan mati. Cash flow yang baik hanya di dapat kalau ada penghasilan/revenue. Jadi melihat dari mana saja Revenue sebuah usaha akan sangat penting. Apakah revenue mereka tergantung kepada satau atau dua produk saja?

Apakah ada income lain yang bisa memberikan tambahan? Bagaimana selama ini pertumbahan pendapatan mereka? Apakah dari penambahan konsumen saja atau ada juga dari penambahan pembelian dari setiap konsumen yang sudah ada? Banyak faktor lainnya yang harus kita lihat.

Anjrah: prinsipnya yang paling sederhana, buatlah program upselling + crosselling. Kayak di minimarket. Kita belanja apapun biasanya kasirnya akan bilang, “mau sekalian pulsanya pak?”. Apa coba tujuannya? Lalu kalau kita beli makanan di kaki lima, serta merta mereka akan tanyakan, “Mau minum apa? Mau bungkus sekalian?”. Lalu paket bundling, paket diskon, paket beli 5 gratis satu. Daan berbagai strategi yang bisa diterapkan.

10. How do you manage your cost? Dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini maka perhatian kita terhadap pengelolaan biaya sangat penting. Karena secara sederhana keuntungan hanya dapat kalau Pendapatan lebih besar dari biaya? Kalau kita tidak bisa naikan pendapatan, logikanya kontrol biaya? Cek satu persatu item biaya yang paling besar…biasanya ada di biaya HPP dan Overhead cost. Kalau anda investasi terlalu agresif maka resiko dalam cash flow dan sekaligus kenaikan biaya.

Anjrah: silakan baca pembahasan manajemen keuangan, sudah saya tulis. Juga ilmu aliran cashflownya.

11. What is your Core Resources? Setiap business pasti mempunyai “Core resources” yang harus di kelola dengan baik. Karena “Core resources” ini kalau tidak ada, maka perusahaan akan mati. Perusahaan konsultan dan jasa biasanya “core resources” mereka adalah SDM mereka. Perusahan Kopi Kapal Api “core resources” mereka adalah Kopi.

Anjrah: Kalau bicara toko online, maka core resources menurut saya ya jelas servernya. Saya sendiri nggak main main kalau urusan server. Aku sekarang pakai server semidedicated kreasi orang indonesia YANG DI SINI.

Lalu, karena saya masih manual pakai layanan CS, maka Internet di rumah pun dibuat double hotspot. Saya pakai telkomsel kartu halo dan ISP lokal (ambil di speedy / biznet sumbernya). Core resources lain, aplikasi whatsapp harus beres. HP harus ada pulsanya. Daan sebagainya. Kenali hal hal kunci yang kalau enggak ada bisa bisa proses bisnismu berhenti karenanya. Bisa juga urusan lisensi dan lain sebagainya. Pastikan ada orang jagain hal penting itu jangan sampai lepas.

12. How do you develop your team? Saya adalah orang yang paling ngotot mencoba melihat masalah SDM dan team manajemen sebuah business. Karena ujung-ujungnya, saya selalu mengatakan “we are in people business”. Tanpa SDM yang berkwalitas baik, punya budaya yang baik niscaya sebuah usaha akan mengalami kesulitan. Dana bisa di cari, teknologi dan mesin bisa di beli. Namun mengembangkan SDM akan membutuhkan waktu.

Anjrah: Bagaimana caranya? bisa dijadwalkan ikutkan training. Atau kita training sendiri. Suruh baca buku. Micro teaching dan meeting rutin pagi sore bisa jadi bagian dari cara kita mendevelop team.

Bila memang ada dana dan biaya bisa pakai jasa coach yang memang dibutuhkan. Saya secara pribadi juga kadang diminta bantu untuk membangunkan tim internet marketing di beberapa perusahaan klien saya. Membantu lakukan analisa dan sebagainya. Sehingga project online bisa terarah.

Sama, kenali dengan baik anggota TIM-mu. Fokus pada orang orang yang mendukung suksesmu, buang jauh jauh yang memang cuman jadi ‘benalu’. Simak video berikut sebagai bahan renungan:

Itulah Smart Business Map, Rangkumannya ada di 3 Hal Ini

Melihat 3 Faktor utama Playing Field, Market Landscape, Operational Profitability dengan 12 pertanyaan dasar, maka biasanya kita akan mendapatkan semacam Snapshot (Foto) dari kesehatan sebuah usaha. Dari sini kalau kita ingin melihat lebih dalam dengan data dan fakta yang ada akan lebih baik. Minimal dengan ini kita sudah mendapatkan titik fokus persoalan maupun area yang perlu di perbaiki.

Sebagai tambahan, tapi aslinya penting, beberapa uraian smart business map langsung kita pelajari dari pak budi. Walau diworkshop uraiannya lebih detail sih aslinya. Simak:

Pengenalan apa itu smart business map

Mengetahui Playing Field Bisnis kita

Tau kah market landscape sejati dari bisnis anda?

Bagaimana operational profitability

Note, saya sendiri belum pernah ikut workhsop Smart Business Map. Jadi misal keliru salah, dimaafkan ya. Insya Allah dalam waktu dekat saya ikut workshopnya agar semakin utuh dapat gambaran mengenai ilmu ini.
Sementara, Saya baca pakai kacamata pandang saya sebagai pelatih dan pelaku bisnis online startup. Masih kurang lengkap sih, kebetulan sudah capai ngetik dan semoga nanti bisa ada waktu longgar lagi buat nambahin. Makasih udah nyimak ya. Yang mau nambagin, persepsinya ketik aja di kolom komentar ya.

Update Agustus 2018! Asik Bisa Belajar Bareng SBM di Sajen DigitalPreneur!

Alhamdulillah saya dapat kontak salah satu pelatih senior ilmu SBM ini, murid pak budi isman, namanya Coach Dodi Zulkifli. Beliau ini pakar branding, pebisnis senior dari semarang, dan melalui ilmu sbm ini sudah banyaaaaaak bantu bisnis ukm-ukm indonesia jadi makin baik.

Kita adakan workshop ya prinsipnya sharing pengetahuan dari beliau di Grand Tjokro Hotel, Kamis- Jumat, 23-24 Agustus 2018 (selepas idul adha). Ini pamflet eventnya:

workshop smart business map klaten

Asik ya? Hayuuuk bareng bareng belajar. Pendaftaran langsung telepon (nomornya ada di pamflet) whatsapp ke pak bilal ya. Autochat whatsapp ke pak bilal KLIK DI SINI

16 Istilah Penting Dalam Lisensi Software dan Produk Digital, Jangan Asal Pake!

16 Istilah Penting Dalam Lisensi Software dan Produk Digital

Anjrahweb.COm – Saya bagikan kepada anda Istilah Penting Dalam Lisensi Software dan Produk Digital. Istilah ini penting di ketahui buat anda yang:

  • Mau Jadi Vendor / yang mau juala produk digital
  • Pembeli yang mau beli produk digital ( misal mau belanja di jvzoo atau pusat sofware online appsumo)
  • Konsultan marketing yang mau bantu arahkan orang jual produk digital
  • Copywriter yang agar nggak asal asalan nulis promonya seperti apa

Karena, kalau sampai salah menjelaskan di awal, bisa bermasalah akad akadnya. Parahnya anda sampai bisa bertengkar dengan para customer anda kalau sampai nggak clear di depan.

Kalau posisi anda sebagai pembeli, udah kadung beli malah salah persepsi. Itu juga bisa berabe urusannya. Ya ndak? Maka agar kita jadi pembeli cerdas, silakan saja langsung pahami istilahnya.

Bagi yang belum pernah lihat, ini sampelnya dari penawaran produk digital video robot yang lagi launching:
16 Istilah Penting Dalam Lisensi Software dan Produk Digital

Dikatakan disitu One time price price bla bla bla lalu Commercial License. Ya kan? ada banyak produk luar yang pakai bahasa istilah begini. Kalau di envanto ada istilah standar licence ada extended licence. Intinya dibaca klausul klausul pembeliannya sebelum kita transaksi. Udah pas sama yang kita mau atau enggak.

16 Istilah Penting Dalam Lisensi Software dan Produk Digital

Arun Pattnaik menjelaskan secara lengkap contoh offer dan lisensi yang biasa dipakai oleh orang jualan produk digital / saas di dunia online. Simak:

  1. LTD LifeTimeDeal. A one-time price for lifetime usage of a product. A ‘lifetime’ is until the service/company gets acquired (new top management) or gets shut down. Realistically, a ‘lifetime’ should mean 10-15 years. Plutio, Convertfox
  2. Lifetime Recurring Discount A % discount which auto-applies monthly/yearly as long as the subscription is active. Animatron, Crowdfire
  3. Personal non-commercial license You can use the service/product for your own projects where you can’t make money off it. meh
  4. Personal license You can use the service/product for your own projects. Airtable, Fieldbook
  5. Commercial license You can use the service/product for your clients’ projects or can sell the end product (e.g videos generated by a video tool) to clients. Reevio
  6. Agency license You can create and manage client websites/projects under your own account. Your clients may or may not have their own dashboards. You can either share resources from your own account limits (see sub-accounts) or purchase resources at a discounted rate from the deal provider. Leadworx
  7. Reseller license You can purchase additional licenses/resources at a discounted rate and sell them to your clients. ShortPixel
  8. Whitelabel You can rename the service/product, change the branding, and use your own domain. BetterProposals, CloudApp
  9. Whitelabel agency Same as whitelabel, but you can also sell sub-accounts to your clients as your own product/service. Your clients won’t get to see the original provider. Simvoly
  10. Whitelabel reseller You can completely rebrand the service/app and sell it (the entire product/service, not your own share) to your clients at your own markup. Funnelbake ($997)
  11. OTO One Time Offer. Usually bundled with LTDs (mostly with JVZOO), you’re given an upgrade (in resources, features or limits) at a one-time price. This is a cost separate from the original LTD price. MissingLettr Bolt-ons
  12. Premium Upgrade LTD buyers are usually offered upgrades to higher plans (with more resources, features and/or higher limits) at a discounted price (see Lifetime Recurring Discount) which is significantly lower than what non-LTD buyers would pay. Vooplayer Enterprise
  13. Premium Downgrade After upgrading (via a premium upgrade), LTD buyers can choose to cancel the recurring subscription and can still resume their LTD. —
  14. Stacking You can combine resources or limits upon buying multiple LTDs. Stacking is not allowed in some deals, while some other LTDs let you unlock additional features if you stack a certain number of deals. ZoConvert (+ limits), Plutio (+ features)
  15. Sub-accounts You can give access to your purchased resources to your clients. They may or may not have a dashboard. ShortPixel
  16. Affiliate You get a commission by selling a product/service to new users. —

Dari 16 Istilah Penting Dalam Lisensi Software dan Produk Digital di atas, mana aja yang sudah sering kamu jumpai kak?

Apa cuman 16? Enggak lah, pengalaman saya dulu launching produk digital, bikin saya nemu istilah istilah baru juga seperti:

  1. Front End / FE
  2. Product Funnel
  3. Salespage
  4. Opt In Page
  5. IPN Paypal
  6. Launch Strategy
  7. Upsell
  8. Downsell
  9. Amember
  10. Digital Access Pass, dll

Daaan lain sebagainya. Kira kira ada yang kepengen saya tulari ilmu launching produk digital kah? Buat pemula aja. Kalau pada tertarik komen mau dibawah ya. He he he. Gratis? enggak. Bayar, Rp 300rb aja pie? :D.