Selamat datang di Anjrahweb.com – tempat saya berbagi rangkuman belajar dunia crypto yang mudah dipahami pemula.
Kali ini, kita akan mengupas, “Beda Analisis Fundamental vs Teknikal di Crypto Ala Kalimasada” berdasarkan ilmu dari Akademi Crypto oleh pakar ternama Kalimasada.
Dalam trading dan investasi crypto, pemahaman analisis yang tepat bisa menjadi pembeda antara profit konsisten dan kerugian beruntun.
Seperti kata Kalimasada: “Market crypto ibarat lautan – tanpa kompas analisis yang benar, Anda hanya akan tersesat dalam volatilitas.”
Mengapa Perlu Memahami Berbagai Jenis Analisis?
Berdasarkan penelitian CoinGecko (2024), trader yang menggunakan kombinasi analisis memiliki 73% tingkat akurasi lebih tinggi dibanding yang hanya mengandalkan satu pendekatan. Inilah 4 pilar analisis crypto profesional:
- Analisis Teknikal – Membaca pola harga dan indikator chart
- Analisis Fundamental – Menilai nilai intrinsik proyek crypto
- Analisis Naratif – Memahami tren dan hype market
- Analisis On-Chain – Memantau pergerakan “smart money”
“Analisis fundamental vs teknikal dalam crypto ibarat dua sisi mata uang – keduanya penting tapi digunakan untuk konteks berbeda,” tegas Kalimasada dalam salah satu kontennya.
Artikel ini, insya Allah, akan mengupas perbedaan krusial fundamental vs teknikal plus beberapa inspirasi yang saya rasa penting lainnya.
Harapannya bisa dapat insight:
- Beda analisis fundamental dan teknikal kripto secara lengkap
- Studi kasus nyata penerapan di Bitcoin dan altcoin
- Kesalahan fatal pemula dalam melakukan analisis crypto
- Tools gratis favorit Kalimasada untuk kedua analisis
Disclaimer:
Saya susun artikel ini mempergunakan AI, serta ambil sumber dari beberapa video bro Kalimasada yang ada di youtube. Mungkin ada kurang akurasi, saya mohon maaf. Ini lebih ke catatan belajar saya secara pribadi. tapi semoga tetap banyak manfaat untuk anda sekalian. Lebih lagi, teknologi crypto sangat cepat berkembangnya.
Mari kita bahas satu per satu:
4 Dasar Analisa yang Perlu Diperhatikan
1. Analisis Teknikal
Apa Itu?
Analisis teknikal adalah metode analisis yang fokus pada data historis harga dan volume untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.
Trader menggunakan grafik dan indikator untuk mengidentifikasi pola dan tren.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Trader biasanya menggunakan berbagai alat seperti:
- Grafik Candlestick: Untuk melihat pergerakan harga dalam periode tertentu.
- Indikator Teknikal: Seperti Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan Bollinger Bands untuk membantu menentukan kondisi pasar (oversold atau overbought).
Kapan Digunakan?
Analisis teknikal sering digunakan untuk trading jangka pendek, karena dapat membantu trader mengambil keputusan cepat berdasarkan pergerakan harga saat ini.
2. Analisis Fundamental
Apa Itu?
Analisis fundamental adalah metode yang melihat faktor-faktor dasar dari suatu aset, termasuk teknologi di baliknya, tim pengembang, adopsi pasar, dan berita yang mempengaruhi nilai aset tersebut.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Trader yang menggunakan analisis fundamental akan mempertimbangkan:
- Proyek dan Tim: Apakah proyek memiliki tujuan yang jelas dan tim yang solid?
- Adopsi dan Kasus Penggunaan: Apakah ada permintaan nyata untuk koin tersebut? Apakah teknologi tersebut bisa menyelesaikan masalah?
- Berita: Apa berita terbaru tentang proyek? Apakah ada kemitraan, peluncuran produk, atau regulasi yang bisa mempengaruhi harga?
Kapan Digunakan?
Analisis fundamental lebih cocok untuk investasi jangka panjang, karena ini membantu trader memahami potensi pertumbuhan jangka panjang dari aset crypto.
3. Analisis Naratif
Apa Itu?
Analisis naratif adalah pendekatan yang fokus pada storytelling atau cerita di balik suatu proyek crypto.
Ini melibatkan persepsi pasar, tren industri, dan bagaimana cerita tersebut dapat mempengaruhi nilai aset.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Trader akan melihat:
- Diskusi di Media Sosial: Apa yang orang bicarakan tentang proyek di platform seperti Twitter dan Reddit?
- Sentimen Pasar: Apakah ada buzz positif atau negatif di sekitar proyek?
- Tren Pasar: Apakah ada tren yang lebih besar dalam industri yang dapat mempengaruhi koin tertentu?
Kapan Digunakan?
Analisis naratif sering digunakan untuk memahami bagaimana persepsi publik dapat mempengaruhi harga, terutama dalam situasi di mana berita atau rumor dapat menyebabkan lonjakan harga yang cepat.
4. Analisis On-Chain
Apa Itu?
Analisis on-chain adalah metode yang melihat data yang tersimpan di blockchain itu sendiri, seperti jumlah transaksi, aktivitas wallet, dan nilai yang dipindahkan.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Trader menggunakan data seperti:
- Jumlah Wallet Aktif: Menunjukkan seberapa banyak orang yang menggunakan koin tersebut.
- Transaksi Harian: Mengukur seberapa sering koin tersebut digunakan.
- Jumlah Koin yang Dipindahkan: Menunjukkan aktivitas di pasar.
Kapan Digunakan?
Analisis on-chain sangat berguna untuk mendapatkan wawasan tentang kesehatan dan aktivitas jaringan, baik untuk trading jangka pendek maupun investasi jangka panjang.
Goalnya Mendapatkan Gambaran Utuh
Masing-masing jenis analisis ini memiliki perannya sendiri dan bisa digunakan secara bersamaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang pasar.
Jadi, trader yang sukses biasanya menggabungkan beberapa metode ini untuk membuat keputusan trading yang lebih baik
Cara Analisa Fundamental Crypto Untuk Pemula
Halo guys, kembali lagi dengan saya Kalimasada dari Akademi Kripto!
Di video kali ini kita akan membahas cara melakukan analisa fundamental di crypto yang banyak diminta teman-teman.
Sebelum mulai, saya ingin tekankan bahwa konten ini bukan financial advice, melainkan analisa internal kami.
Disclaimer: Konten ini hanya untuk tujuan edukasi. Lakukan riset mandiri sebelum berinvestasi.
Volatilitas Crypto yang Tinggi
Aset cryptocurrency termasuk Bitcoin memiliki volatilitas sangat tinggi. Ini berarti harganya bisa naik-turun drastis dalam waktu singkat.
“Crypto itu ibarat mencari jarum di tumpukan jerami – sulit tapi kalau ketemu, seperti menemukan berlian mentah.”
Kenapa Analisa Fundamental Penting?
- Fundamental membantu identifikasi proyek berkualitas
- Memahami value intrinsik aset
- Menghindari investasi bodong
3 Pilar Analisa Fundamental Crypto
1. Value Proposition
- Solving real problems: Crypto harus menyelesaikan masalah nyata
- Contoh:
- Ethereum menyelesaikan masalah programmability Bitcoin
- RWA (Real World Assets) memungkinkan tokenisasi aset fisik
- Contoh sukses:
- Mantra (OM) naik 21,650% di 2024 karena fokus di sektor RWA
- Render (RNDR) menawarkan layanan cloud computing lebih murah
2. Business Model
Proyek harus punya aliran pendapatan jelas:
- BNB Chain: 10% fee transaksi ke protokol
- Arbitrum: 20% fee untuk protokol layer 2
- 1inch: 100% fee dari DEX
“Tanpa business model yang bagus, proyek cuma hype sesaat lalu collapse.”
3. Backers (Tim & Investor)
- Developer track record:
Contoh Gavin Wood (Ethereum & Polkadot) - Social proof developer:
“Lihat background developer – pernah ngapain aja, bisakah dipercaya?” - Smart money:
Gunakan ChainBroker untuk lacak investasi VC besar
Tools Analisa Gratis
Token Terminal
Analisa financial on-chain
ChainBroker
Lacak investasi VC
Untuk Member Akademi Kripto
Materi ini hanya 10% dari konten lengkap kami. Bergabunglah untuk akses:
- 90% materi premium
- Analisa proyek terkini
- Strategi investasi mendalam
Peringatan Risiko
- Cryptocurrency sangat volatil
- Lakukan riset mendalam
- Hanya investasi yang bisa Anda tanggung risikonya
Sampai jumpa di video berikutnya! 🚀
Analisis Teknikal untuk Pemula: Memahami Flow, Pattern, dan Trigger di Market Crypto
Halo guys! Kembali lagi dengan saya, Kalimasada dari Akademi Crypto.
Di video kali ini, kita akan membahas analisis teknikal untuk pemula dengan pendekatan sederhana yang bisa langsung dipraktikkan.
Disclaimer:
Video ini bukan financial advice, melainkan analisis internal yang kami lakukan. Cryptocurrency adalah aset berisiko tinggi, jadi selalu berhati-hati ketika bertransaksi.
1. Memahami The Flow (Tren Market)
The flow = tren market. Trader sukses adalah yang bisa mengidentifikasi tren dan menyesuaikan strateginya.
- Jangan melawan tren! Trader yang melawan tren biasanya berakhir sengsara.
- Bull market (harga naik)? Fokus pada pembelian.
- Bear market (harga turun)? Hindari “menangkap pisau jatuh” dengan beli terus.
Contoh:
- Bitcoin di 2022 sempat turun ke $15.500, tapi sekarang (2025) sudah di $82.000. Ini bullish flow.
- Market tidak selalu naik/turun lurus, tapi bergerak dalam fase pause (konsolidasi) sebelum melanjutkan atau berbalik arah.
“Market adalah mesin voting. Fase pause adalah saat market memutuskan apakah akan lanjut naik atau turun.”
2. Mengenal Pattern (Pola Perdagangan)
Setelah paham flow, kita bisa identifikasi pattern untuk konfirmasi.
A. The Grab (Manipulasi Market)
Ini adalah jebakan likuiditas oleh market maker:
- Bullish grab: Harga seolah breakdown di bawah support, tapi kemudian rebound kuat.
- Bearish grab: Harga seolah breakout di atas resistance, tapi langsung dihajar turun.
Contoh di Bitcoin:
- Banyak false breakdown di support sebelum harga benar-benar rally.
- Trader yang terjebak short di area ini biasanya kena liquidasi.
B. Bullish Triangle Revival
Pattern favorit saya untuk reversal setelah downtrend:
- Harga turun dalam waktu lama.
- Mulai bentuk higher low (garis support menanjak).
- Breakout dari resistance = sinyal beli.
Contoh:
- Coin IP (Story Protocol) sempat turun 55% setelah listing, lalu membentuk pola ini dan rally 400%.
3. Trigger dengan Indikator Sederhana
Trigger adalah konfirmasi eksekusi entry. Saya pakai Stochastic Oscillator (setting 5,3,3) untuk deteksi:
- Divergence:
- Regular divergence: Harga naik, indikator turun (potensi reversal turun).
- Hidden divergence: Harga turun, indikator naik (potensi reversal naik).
- Crossing momentum:
- Stochastic crossing atas = sinyal beli.
- Crossing bawah = sinyal jual.
Contoh di Bitcoin Monthly Chart:
- Saat harga capai ATH (All-Time High), Stochastic malah turun → terjadi koreksi 27%.
Kesimpulan Praktis
- Identifikasi tren (flow) — jangan melawan arus.
- Cari pattern (The Grab, Bullish Triangle Revival) untuk konfirmasi.
- Gunakan trigger (Stochastic divergence/crossing) untuk timing entry.
“Trading itu maraton, bukan sprint. Latihan terus dan jangan terburu-buru.”
Analisa apa lagi?
Strategi Memilih Narasi Kripto yang Paling Menguntungkan
Halo guys! Kembali lagi dengan saya, Kalimah Sada dari Akademi Kripto.
Di video kali ini, kita akan bahas solusi menghadapi terlalu banyak narasi kripto—pertanyaan yang sering muncul: “Narasi mana yang harus dipilih?”
Disclaimer:
Ini bukan financial advice, hanya analisis internal. Kripto aset berisiko tinggi, selalu lakukan riset sebelum investasi.
1. Masalah Utama: Terlalu Banyak Narasi, Modal Terbatas
Jika modal kecil (di bawah Rp100 juta), strategi tebar jala (investasi ke banyak narasi sekaligus) tidak optimal. Return akan kecil karena modal terpecah.
Solusinya:
- Fokus pada 1-2 narasi utama dengan potensi terbaik.
- Hindari FOMO ke narasi baru yang belum jelas.
“Lebih baik dapat return 500% dari 1 narasi kuat daripada 50% dari 10 narasi random.”
2. 5 Strategi Memilih Narasi Terbaik
A. Stick to the Plan (Patuh pada Rencana Awal)
- Buat kalender narasi per kuartal (contoh: AI di Q1 2024, DeFi di Q2).
- Jangan tergoda ganti narasi hanya karena hype sesaat.
Contoh:
- Di Q1 2023, narasi AI naik signifikan.
- Di Q1 2024, pola terulang: AI kembali rally (seperti Fetch.AI, Render).
B. Pilih Narasi dengan Value Nyata
Cari proyek yang solusinya dibutuhkan di dunia nyata dan sudah ada di Web2.
Narasi dengan Value Tinggi:
- AI (Artificial Intelligence):
- Didukung Microsoft, Google, IBM.
- Contoh koin: FET, AGIX, OCEAN.
- Depin (Decentralized Physical Infrastructure):
- Lebih efisien daripada AWS/Google Cloud.
- Contoh: RNDR (Render), FIL (Filecoin), HONEY (Hivemapper).
- RWA (Real World Assets):
- Tokenisasi aset fisik (properti, emas).
- Contoh: ONDO, MKR, CFG.
Hindari narasi tanpa use case jelas (contoh: decentralized science).
C. Waspadai Narasi Baru yang Belum Terbukti
- Narasi lama (AI, DeFi, Layer 1) punya pola historis dan likuiditas besar.
- Narasi baru (quantum computing, DeSci) sering hanya rumor, risiko tinggi.
“Narasi lama = jalan tol, narasi baru = jalan tikus. Pilih yang lebih pasti.”
D. Cek Level Hype (Jangan Terlambat atau Terlalu Awal)
Gunakan tools LunarCrush atau The Block untuk analisis sentimen:
- Hype rendah = peluang beli.
- Hype terlalu tinggi = tanda jual (overbought).
Contoh:
- Saat AI coin mulai ramai di media sosial, saatnya ambil profit.
- Jika semua orang membicarakan meme coin, hati-hati bubble.
E. Take Partial Profit (Ambil Untung Bertahap)
- Jual 50% saat harga naik 100% (strategi moonbag).
- Gunakan profit untuk rotate ke narasi berikutnya.
Contoh:
- Beli RNDR di $2, jual sebagian di $4.
- Saat RNDR turun, alokasikan ke koin Layer 1 seperti SOL.
3. Tools Analisis Gratis
- Token Terminal → Analisis fundamental proyek.
- ChainBroker → Lacak investasi VC (contoh: a16z, Binance Labs).
- LunarCrush → Pantau hype di media sosial.
Kesimpulan
- Fokus pada narasi utama (AI, Depin, RWA).
- Pilih yang punya value nyata, bukan sekadar hype.
- Ambil profit bertahap dan hindari FOMO.
“Kripto seperti maraton, bukan sprint. Disiplin dan riset adalah kunci.”
Lanjuut belajarnya?
Mengapa Narasi Kripto Sengaja Dibuat? Rahasia di Balik Siklus Hype
Halo guys! Kembali lagi dengan saya, Kalimasada.
Kali ini kita akan bahas mengapa narasi kripto sengaja diciptakan—fenomena yang sering terjadi tapi jarang disadari.
Ini bukan nasihat finansial, hanya analisis edukatif. Kripto aset berisiko tinggi, selalu lakukan riset mandiri.
1. Paradox of Choice: Terlalu Banyak Koin, Sedangkan modal Terbatas
Seperti memilih es krim dengan ratusan rasa, terlalu banyak pilihan altcoin justru bikin bingung. Smart money (pemain besar) memanfaatkan ini dengan menciptakan narasi bergantian:
- Minggu ini AI coin naik, minggu depan RWA, lalu beralih ke meme coin.
- Tujuannya: mengontrol aliran likuiditas retail.
2. Skema Narasi Kripto: Bagaimana Smart Money Memengaruhi Pasar
A. Tujuan Smart Money
- Butuh likuiditas: Mereka akumulasi koin diam-diam saat bear market, lalu ciptakan narasi agar retail FOMO beli saat harga tinggi.
- Contoh: BlackRock investasi ke RWA (Ondo)—beritanya baru viral setelah akumulasi selesai.
- Lawan sesama smart money: Mereka juga bersaing untuk exit di harga optimal.
B. Alat Membentuk Narasi
- Jurnal Riset (Messari, Nansen):
Data “ilmiah” dipakai untuk meyakinkan retail.
Contoh: Laporan tentang potensi AI di kripto, padahal proyeknya belum terbukti. - Media Sosial (Twitter, Discord):
Viralitas narasi lewat thread, space, atau meme. - Influencer:
Beberapa dibayar untuk promosi proyek tertentu (paid promotion). - Media Massa:
Artikel di Bloomberg/CNBC tentang “narasi terbaru” sering jadi tanda smart money mau exit.
C. Herd Behavior (Efek Domino)
Psikologi pasar: Jika 10 orang di ruangan lari panik, 90 lainnya akan ikut lari tanpa tahu alasannya.
Di kripto: Retail beli karena lihat orang lain beli, bukan karena paham fundamental.
3. Cara Menghindari Jebakan Narasi
A. Deteksi Akumulasi Smart Money
- Gunakan ChainBroker untuk lacak investasi VC (contoh: a16z beli proyek X sebelum narasi muncul).
- Pantau volume transaksi anonim besar di Etherscan.
B. Waspadai Tanda Overhype
- Media massa mulai ramai bahas narasi tertentu (contoh: “Era AI Coin!”).
- Influencer serentak promosi koin yang sama.
- Harga naik vertikal tanpa koreksi.
C. Jadi “3% yang Profit”
- Lawan arus: Beli saat narasi belum trending (contoh: AI coin awal 2023), jual saat semua orang membicarakan.
- Jangan FOMO: Narasi adalah siklus. Jika terlewat, tunggu narasi berikutnya.
4. Contoh Narasi yang Pernah (dan Akan) Terulang
Narasi | Contoh Koin | Pola Siklus |
---|---|---|
AI | FET, AGIX | Q1 2023 → Q1 2024 |
RWA | ONDO, MKR | Setelah ETF Bitcoin disetujui |
Meme Coin | DOGE, PEPE | Saat market euphoria |
Kesimpulan
- Narasi kripto dikendalikan oleh smart money untuk menarik likuiditas retail.
- Gunakan analisis on-chain dan lacak pergerakan VC untuk deteksi dini.
- Jangan terjebak FOMO—narasi selalu berulang, kesempatan tidak cuma sekali.
Kalimasada
5 Narasi Kripto Potensial untuk Tahun 2024: Persiapan Menyambut Altcoin Season
Halo guys! Kembali lagi dengan analisis narasi kripto terkini.
Di tengah koreksi pasar yang sedang terjadi, penting untuk mempersiapkan strategi menghadapi altcoin season yang diprediksi akan datang.
Ini bukan nasihat finansial, hanya analisis edukatif. Kripto aset berisiko tinggi, selalu lakukan riset mandiri.
Kondisi Pasar Saat Ini
Bitcoin masih dalam fase sideway correction selama lebih dari 2 bulan. Beberapa altcoin menunjukkan kekuatan relatif, sementara yang lain mengalami koreksi signifikan. Ini adalah waktu ideal untuk:
- Melakukan akumulasi bertahap
- Meneliti narasi potensial
- Membangun portofolio strategis
5 Narasi Kripto Potensial 2024
1. Layer 2 Scaling Solution
Dengan Ethereum Pectra Upgrade di akhir 2024 yang fokus pada peningkatan keamanan dan efisiensi, proyek Layer 2 seperti Manta Network menunjukkan potensi rebound setelah koreksi signifikan.
- Proyek terkait: MATIC, ARB, OP
- Katalis: Peningkatan aktivitas di jaringan Ethereum
2. Artificial Intelligence (AI)
Sektor AI diprediksi tumbuh dari $184 miliar (2024) menjadi $826 miliar (2030). Proyek seperti Render (RNDR) yang menggabungkan AI dan Depin menunjukkan kekuatan relatif di tengah koreksi pasar.
- Proyek terkait: FET, AGIX, OCEAN
- Katalis: Peluncuran GPT-4o & Sora oleh OpenAI
3. CBDC (Central Bank Digital Currency)
Perkembangan proyek Garuda di Indonesia dan pilot project di berbagai negara menjadi katalis utama. Proyek dengan kapitalisasi besar seperti Hedera (HBAR) paling mungkin berkolaborasi dengan pemerintah.
- Proyek terkait: XRP, LINK
- Katalis: Pemilu AS 2024 & perkembangan regulasi
4. Decentralized Identity
Worldcoin (WLD) dengan teknologi iris-scanning-nya sedang diuji di level support $4.5. Solusi identitas digital berbasis blockchain menjadi semakin relevan di era privasi data yang terancam.
- Proyek terkait: OCEAN
- Katalis: Regulasi data global yang semakin ketat
5. Cyber Security
Ancaman keamanan siber meningkat seiring perkembangan AI dan digital identity. Meski masih niche, sektor ini berpotensi mengalami pembengkakan valuasi ketika likuiditas tradisional masuk.
- Proyek terkait: QNT, SCP
- Katalis: Meningkatnya serangan siber global
Strategi Investasi
- Diversifikasi ke beberapa narasi utama
- Gunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
- Fokus pada proyek dengan fundamental kuat
- Pantau katalis makro (Pemilu AS, regulasi, dll)
- Siapkan strategi take profit bertahap
Dengan memahami narasi-narasi ini dan menerapkan strategi disiplin, Anda bisa mempersiapkan portofolio untuk menghadapi altcoin season yang akan datang.
Analisis On-Chain: Cara Membaca Pergerakan Smart Money di Crypto
Mengapa Analisis On-Chain Penting?
Berangkat dari diskusi sebelumnya, kita sudah membahas analisis fundamental vs teknikal untuk trading crypto.
Namun, ada satu metode lain yang sering dipakai institusi dan whale: Analisis On-Chain.
Data on-chain memberi tahu:
- Apa yang dilakukan “smart money” (whale, institusi)
- Apakah retail sedang FOMO atau takut?
- Kapan waktu terbaik akumulasi atau jual
5 Metrik On-Chain Paling Penting
Informasi dari Data Agustus 2024, Sumber: Glassnode, Nansen. Perkembangan terkini anda tolong merujuk ke sumber sumber berita sendiri ya.
Tapi, Beberapa mungkin masih relevan untuk dipakai, skalanya bisa jadi yang berubah banyak.
1. Total Value Locked (TVL)
- Apa itu? Total aset terkunci di protokol DeFi.
- Cara baca:
TVL naik = Minat investasi meningkat
TVL turun = Capital outflow (hati-hati koreksi) - Contoh:
Ethereum TVL: $42B (dominasi 68% DeFi)
Solana TVL: $8B (naik 200% sejak 2023)
2. Exchange Netflow
- Apa itu? Perbedaan antara aset masuk/keluar dari exchange.
- Sinyal:
Netflow negatif (lebih banyak keluar) = Akumulasi
Netflow positif (lebih banyak masuk) = Potensi sell-off - Kasus Bitcoin Agustus 2024:
Outflow 12,000 BTC dalam seminggu → Whale sedang akumulasi.
3. Active Addresses
- Apa itu? Jumlah alamat unik yang aktif bertransaksi.
- Gunakan untuk:
Konfirmasi adopsi riil (bukan sekadar spekulasi)
Deteksi pump-and-dump (aktivitas tiba-tiba melonjak) - Contoh:
Bitcoin: 1,2 juta alamat aktif/hari
Doge: 400 ribu alamat (turun 30% sejak ATH)
4. Whale Transactions
- Apa itu? Transaksi besar (> $100k) oleh pemilik dompet kaya.
- Platform track: Whale Alert, Etherscan.
- Sinyal penting:
Whale beli di harga turun = Potensi rebound
Whale jual di harga naik = Warning exit liquidity
5. Miner’s Reserve
- Apa itu? Persediaan BTC/ETH yang dipegang miner.
- Logika:
Miner jual banyak → Tekanan jual
Miner hold → Bullish signal - Data Terkini:
Miner Bitcoin jual 5,000 BTC bulan lalu → Koreksi sementara.
Tools Gratis Analisis On-Chain
- Glassnode (Indikator canggih)
- Nansen (Lacak smart money)
- CoinMarketCap On-Chain (Data dasar)
- Etherscan (Tracking wallet)
Kapan Gabungkan dengan Analisis Lain?
- Fundamental + On-Chain → Cek apakah proyek bagus dan whale sedang beli.
- Teknikal + On-Chain → Konfirmasi breakout/breakdown dengan data arus uang.
Sudah cukup jelas ya. Jika belum, semoga kunci kunci diatas bisa jadi bahan anda memperdalam dan belajar lebih lanjut.
Bagaimana Analisa Narafit Untuk Pemula?
Halo guys, kembali lagi dengan saya, Kalimasada dari Akademi Kripto!
Di video kali ini kita akan membahas analisa naratif untuk pemula – lanjutan dari seri sebelumnya tentang analisa teknikal dan fundamental. Sebelum mulai, disclaimer penting:
Mengapa Analisa Naratif Penting?
- Jumlah aset crypto sudah sangat banyak (jutaan token) dengan liquidity terbatas
- Naratif membantu identifikasi sektor yang sedang hot
- Memaksimalkan profit dengan “narrative rotating”
3 Cara Analisa Naratif
1. Social Observation
Langkah-langkah:
- Tumbuhkan empati: Pahami masalah global (bukan lokal)
Contoh: Biaya cloud computing mahal → Lahirlah naratif DePIN - Definisikan masalah
Contoh: Riset ilmiah korup → Lahirlah naratif DeSci - Cari solusi crypto-nya
- Investasi di proyek yang menyelesaikan masalah tersebut
Contoh Naratif Sukses:
- Layer 2: Solusi untuk gas fee Ethereum yang mahal
- RWA: Tokenisasi aset dunia nyata
2. Kurasi Berita & Kalender Naratif
Strategi:
- Lacak event besar (contoh: peluncuran Apple Vision Pro Q1 2024)
- Pantau earnings report perusahaan tech (Microsoft di sektor AI)
- Ikuti regulasi (deadline CBDC akhir 2024)
Tools:
- Crypto research journal
- Kalender event crypto
3. Walmart Concept
Konsep:
- “Ada gula ada semut”: Proyek sukses selalu ada copycat-nya
- Cari “versi murah” dari proyek yang sudah terbukti
Contoh:
- Ethereum (mahal) → Solana (lebih murah)
- Render (overvalued) → Livepeer (undervalued)
Proyek | Market Cap | Rasio MC/GPU |
---|---|---|
Render | $1.6B | $530k |
Livepeer | $230M | $590k |
Catatan Penting
- Volatilitas crypto sangat tinggi
- Naratif bisa berubah cepat (contoh: dampak kebijakan Donald Trump)
- Ini hanya 5-10% materi lengkap di Akademi Kripto
Apa selanjutnya?
- Pelajari cara kombinasikan analisa naratif + fundamental
- Lacak smart money movement
- Ikuti update naratif 2025
Sampai jumpa di video berikutnya! 🚀
Akhirnya Sampai Penghujung Artikel Juga
Terima kasih sudah menyimak artikel saya tentang analisis fundamental ini.
Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat bagi Anda dalam memahami dunia cryptocurrency dan investasi.
Jangan cepat puas, karena teknologi terus berkembang setiap harinya. Penting bagi kita untuk tetap belajar dan mengikuti perkembangan terbaru.
Saya mohon maaf jika ada kesalahan atau interpretasi yang kurang tepat, sebab saya juga sedang dalam proses belajar.
Jika ada yang ingin ditambahkan atau diperbaiki, feel free untuk meninggalkan komentar.
Saya sangat menantikan kunjungan Anda kembali ke blog anjrahweb.com di lain kesempatan. Terima kasih juga kepada dosen Kalimasada yang terus mengedukasi kita tentang ilmu luar biasa ini.
Intinya, meskipun artikel ini disusun dengan bantuan AI, prosesnya tidak semudah itu. Efort yang dikeluarkan cukup panjang dan menghabiskan banyak waktu, tenaga, pemikiran, dan biaya. Jadi, mohon untuk tidak menyalin secara langsung; lebih baik dishare agar lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya.
Salam hangat,
Anjrah Ari Susanto, S.Psi
Referensi
Akademi Crypto. (2024, October 29). Kenapa narrative di crypto sengaja diciptakan? [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=YmCF_Vfx78o
Akademi Crypto. (2024, May 16). Top 5 naratif crypto untuk berinvestasi di 2024 [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=gEoPFs5ntPs
Akademi Crypto. (2024, March 19). Solusi untuk narasi crypto yang terlalu banyak [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=ZSmab1HU0Jo
Akademi Crypto. (2024, June 5). Kenapa narrative di crypto sengaja diciptakan [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=YmCF_Vfx78o&t=2s
Akademi Crypto. (2025, April 14). Cara analisa naratif crypto untuk pemula [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=3JWtLPDR9RE
No comment yet, add your voice below!