Anjrahweb.com – Bicara bab Paz Al Kasaw meninggal ibarat ya kata kata hikmah, “Hidup di dunia, tak akan pernah bisa memuaskan semua orang“. Kok bisa begitu?
Ya, dari akar sejarahnya mengapa muncul fenomena “paz al kasaw meninggal ini”. Siapapun dia, mau berbuat baik, lebih lebih berbuat buruk sepanjang masih manusia pasti memiliki kekurangan. Memiliki ketidaksempurnaan.
Sampai trending di google bab paz al kasaw meninggal dimulai dari ada seorang praktisi pengobatan tradisional bernama Ustadz Haris Moedjahid Rahimahullah. Beliau ini sosok praktisi terapi tradisional yang telah membantu ribuan pasien dengan ilmu yang dimiliki bi idznillah memperoleh kesembuhan tanpa harus operasi, tanpa harus minum obat kimia se-umur hidup, tanpa herba, tanpa jimat jimat.
Ilmu terapi yang dimiliki oleh beliau itu berjalannya waktu ada yang minat untuk belajar. Ilmunya unik, lain dari yang lain, namun bi idznillah benar benar rasional, secara empiris pun telah banyak yang membuktikan mulai dari kasus benjolan payudara bisa kempes, yang syaraf kejepit bisa sembuh tanpa operasi, keluhan asma sudah tidak sesak lagi, masalah jantung, sampai stroke awal bedres bisa jalan lagi.
Daaaan ada banyak keluhan lain berbagai macam penyakit bisa ter-atasi (tentu ada juga yang gagal, namanya ikhtiar pengobatan mustahil bisa 100 persen semuanya sembuh).
Ringkasnya, Ilmu tersebut yang belakangan ini dikenal publik dengan metode terapi Gaya Sehat dan terapi PAZ Al Kasaw.
Motivasi yang Disalahartikan
Ustadz Haris Rahimahullah ini tidak memiliki latar belakang dari dunia farmasi, bukan perawat, bukan dokter.
Latar belakang pendidikan beliau malah dari dunia teknik, dunia insinyur rangka pesawat terbang. Ya beliau dulu belajar di Delf, Kampus Prestisius di Negeri Belanda.
Hanya saja, atas dasar kepedulian luar biasa pada:
- Dirinya sendiri yang sakit sakitan
- Allah uji dengan dua anak beliau juga anak berkebutuhan khusus
- Ortu beliau juga sakit sakitan (satu stroke, satunya ada keluhan jantung)
Beliau dedikasikan umur, ilmu, waktu, pemikirannya guna melakukan pengkajian didunia pengobatan.
Beliau merasakan pengobatan konvensional yang sudah beliau tempuh bertahun tahun belum memberikan solusi sesuai yang diharapkan.
Maka dari situlah beliau memiliki tekad bisa menemukan metode pengobatan yang lebih bisa memberikan solusi.
Tak main main, tekadnya:
- Metode pengobatan ini, kalau bisa tanpa obat obatan kimia, tanpa herbal, tanpa jamu jamu
- Tanpa harus pakai alat alat yang digital super canggih buat ngobatin
- Tanpa harus orang operasi, bisa sembuh
- Jelas sebagai muslim tanpa ada maksiat, ada kesyirikan, tanpa jimat jimat
Melalui upaya yang super kerasnya, 15 tahun berlalu, kristalisasi perjuangan riset beliau secara rasional empiris bisa hasilkan Gaya sehat dan metode terapi PAZ Al Kasaw ini.
Metode baru yang sangat diminati kaum muslimin, sebab benar benar bisa dirasakan langsung manfaatnya
Benar benar sederhana, tanpa alat alat khusus, tangan kosong bisa mengobati banyak keluhan
Namun sayangnya, disalah artikan, sharing keilmuan yang dibawa oleh ustadz Haris rahimahullah ini dikira ‘melawan medis / kedokteran barat’, dianggap ‘menolak kemajuan ilmu kedokteran yang sudah ada’, dan ada banyak pemaknaan lainnya
Padahal, jelas disampaikan oleh ustadz Haris Rahimahullah sebagai founder paz al kasaw, bahwa paz ini jadi pilihan utama bagi siapa yang mau sehat alami. Tapi namanya pilihan, boleh dipakai boleh tidak. Dan jadikan medis tetap sebagai ‘sekoci rujukan darurat’ manakala memang keluhan sakitnya tidak bisa dibantu oleh paz, atau darurat butuh medis.
Maka keliru jika dikatakan PAZ menolak 100% pengobatan barat.
Ibarat Praktisi Ruqyah, Bekam, Akupuntur
Katakanlah begini.
Ada praktisi ruqyah, bekam, herbal, akupuntur, atau sebut dia ahli metode pengobatan tradisional apa. Sah sah saja ketika beliau beliau ini menjadikan skill terapi yang dikuasai sebagai pengobatan UTAMA BAGI DIRINYA SENDIRI dan bahkan keluarganya.
Beliau jadikan medis sebagai alternatif. Alternatif setelah diupayakan sendiri dengan skillnya kok tidak bisa, atau memang lebih tepat dirawat di medis itu sendiri.
Jadi, ketika pendapat pribadi memilih mana pengobatan dijadikan utama, mana dijadikan alternatif, ini adalah hak setiap masyarakat.
Pro Kontra Terjadi Di Social Media Meluas
Semakin banyak yang mengenal PAZ, tak terasa dalam waktu sekejap bi idznillah ada 6000 bahkan 10.000 orang mempelajari metode PAZ Al Kasaw.
Bersamaan dengan covid dimana kesadaran masyarakat membutuhkan kemandirian ilmu dibidang pengobatan menjadi sesuatu yang urgen dan penting.
Sejalan dengan perkembangan itu pula terjadi pro kontra di tengah netizen tentang Gaya Sehat dan Metode PAZ Al Kasaw ini
Bisa dikatakan:
- Netizen Menerima Gaya Sehat PAZ Al Kasaw bahkan mempelajarinya maksimal untuk kemandirian kesehatan diri dan keluarganya
- Yang Menolak Total PAZ Al Kasaw dengan Alasan Tidak llmiah, Overclaim, tidak ada jurnalnya, sampai tuduhan sesat dalam syiarnya terkait ayat al Quran
- Netizen yang ada diantara posisi dua hal di atas
Bagi yang menerima tentu mereka bersyukur, sehingga ada banyak sekali testimoni rasa puas sebab selepas belajar metode paz al kasaw dirinya lebih sehat, keluarganya sehat, bahkan ada yang buka praktek terapi bisa tolong banyak orang ikhtiar sehat. Testimoni testimoni ini ribuaaaaaaan, beberapa diantaranya bisa disimak di Youtube PAZ Al Kasaw TV.
Bagi yang menolak, ya segala cara dilakukan supaya PAZ Al Kasaw ini dipandang negatif, dijauhi masyarakat, bahkan ada yang sampai katakan ingin membubarkan Gaya Sehat PAZ Al Kasaw ini. Dibuatlah berbagai simulakra di media sosial bahkan dengan data data screenshot yang entah akun betulan atau akun buatan mereka sendiri. Di naikkan ‘info info negatif’ tentang paz. Mulai Paz Al Kasaw meninggal lah, atau yang gagal terapilah dan sebagainya.
Kritik Yang Membangun Aslinya Diterima, Tapi Kalau Motifnya ‘Lain’ Tentu Saja Disikapi Berbeda
Tidak ada manusia yang benar benar sempurna.
Tidak ada produk dari manusia yang tanpa cela.
Pun seperti PAZ Al Kasaw ini. Ustadz Haris Rahimahullah beliau orang yang sangat siap menerima masukan, kritik, dan saran. Ada banyak perbaikan yang bahkan beliau langsung terapkan sepanjang hal itu memang sifatnya adalah niatan memperbaiki.
Selayaknya kita bangga bahwa PAZ Ini karya besar seorang muslim, lahir dari seorang muslim, produk muslim. Asli produk ciptaaan seorang muslim. Kalau ada salah keliru diperbaiki sama sama. Manfaatnya sudah benar benar ada dan dirasakan oleh banyak sekali orang dari upaya untuk promil, perawatan bayi, masalah kesehatan balita, sampai lanjut usia bahkan koma ada metode yang bisa diimplementasikan.
Kekurangannya ada, jelas ada.
Mengenai Riset, ketika dikehendaki riset standar ilmiah, Ustadz Haris Rahimahullah adalah praktisi biasa yang tidak memiliki privilege sehebat itu untuk melakukannya. Mengingat kalau bicara riset ilmiah pada manusia tentu ada batasan batasan, laboratorium harus bagaimana, metode harus bagaimana. Berapa besar biayanya dan sebagainya.
Dan aslinya, bab riset ilmiah ini juga yang menjadi ‘problem untuk semua metode terapi tradisional di indonesia’.
Maka, sudah super bijak pemerintah memberikan kesempatan mengenai dunia tradisional bahwa bukan riset ilmiah yang dijadikan dasar kebermanfaat terapi, tetapi riset secara rasional empiris atas kebermanfaatnya sudah dianggap mencukupi hal itu.
Kalau paz dicek secara rasional empiris. Sudah barang tentu lolos. PAZ sangat rasional dari konsep, teori, kaidah pemeriksaan, sampai tatalaksana terapinya. Empiris berlaku sepanjang pengalaman terapi bisa dilihat secara langsung uji publik kebermanfaatannya.
Bahkan saya sendiri (anjrah) merasakan secara langsung banyak keluhan kesehatan pada diri saya sembuh bi idznillah wasilah terapi PAZ Al Kasaw ini. Keluarga saya, temen temen saya, dan banyak alumni pelatihan PAZ Al Kasaw yang sudah secara empiris benar benar merasakan manfaatnya.
Semoga Jelas Fenomena PAZ Al Kasaw Meninggal Ya
Tidak ada satupun terapis, baik itu PAZ atau terapis tradisional apapun yang menghendaki keburukan kepada pasiennya. Tidak ada yang niat mencelakainya.
Begitupun juga para paztrooper (sebutan terapis paz al kasaw).
Para praktisi paz ini, benar, untuk materi dasar dua hari belajarnya. Di dalam dunia kepelatihan terapi tradisional rata rata pelatihannya pun 2 hari, bahkan ada yang hanya 1 hari. Durasi waktu yang wajar dan biasa.
Tapi, walaupun dua hari, dua hari ini sudah diberikan bekal:
- Alumni tau pasien resiko tinggi yang TIDAK BOLEH DITERAPI. Itu areanya medis, atau metode lain yang lebih tepat
- Tau kaidah S.O.P pemeriksaan mana pasien yang jadi kompetensi dirinya bisa terapi mana tidak
- Tau kaidah jurus yang aman, bertahap, dan menyesuaikan kondisi pasien dalam penerapannya. Sehigga tidak membahayakan diri terapis maupun pasiennya
- Sudah dibekali kode etik dalam menterapi beserta adab adabnya
Maka, praktisi paz ini jauh dari kata serampangan dalam menterapi, jauh dari merasa sok jago semua penyakit bisa diterapi, dan praktisi paz jauh dari sifat sifat yang ‘merasa bisa’. Dia hanya menterapi sesuai kompetensinya.
Paztrooper ini juga ada ujian standarisasi kompetensinya, ada pembinaan rutin untuk penajaman ilmu serta studi kasus. Aktivitas lengkap pembinaan bisa dicek di social media PAZ: Instagram PAZ , Facebook PAZ, Youtube PAZ, dan Tiktok PAZ.
Oknum tentu bisa saja tetap ada. Kejadian ketika menterapi kok hasil kurang memuaskan pun bisa terjadi. Sebagaimana kita ke pengobatan konvensional juga sudah dikasih obat belum tentu langsung obatnya jadi enak dibadan kalau diminum. Kadang salah, butuh di evaluasi kontrol lagi. Pun sama diterapi tradisional bisa mungkin keliru diagnosa, masih manusia juga.
Bicara oknum yang offside, tentu bisa terjadi, bisa saja ada. Di sini, kami berusaha melakukan pengawasan, termasuk juga melalui organisasi alumni pelatihan PAZ bernama PAPKA berusaha mengawal yang terbaik. Kami juga memohon peran aktif dari masyarakat untuk memberikan masukan dan nasehat jika menemukan ada alumni yang ‘kurang tepat dalam bersikap’.
Setiap masukan dan saran yang masuk, kami sampaikan terima kasih dan jadi bahan perbaikan ke depan. Misal ada hal hal yang dianggap merugikan masyarakat secara langsung, juga bisa dikomunikasikan kepada tim PAZ Pusat.
PAZ Al Kasaw ini, banyak sekali manfaatnya. Kekurangannya, tentu kami minta maaf, dan ayo sama sama diperbaiki. Jangan dimusuhi. Niat kami hanya ingin berbuat baik kepada umat dan negeri ini.
PAZ ingin masyarakat sehat secara mandiri, murah, sederhana. PAZ ingin membudaya sebagaimana ‘tradisi kerok-an’. Ilmu sederhana namun mudah diimplementasikan dimasing masing rumah, mudah didapat dimanapun kapanpun. Tentu dengan standarisasi skill yang terkontrol baik.
No comment yet, add your voice below!