6 Tips Membawa Pakaian Saat Umroh Lelaki dan Wanita

Anjrahweb.Com – Sebelum saya sharing mengenai Tips Membawa Pakaian Saat Umroh Lelaki dan Wanita di musim dingin.

Saya awali dengan mengucap, Alhamdulillah. Ya, pernah berharap kepada Allah agar paling lambat desember 2019 bisa umroh,

Masya Allah, semua atas kemurahan dari Allah, bisa terwujud. Terwujud sangat manis diluar ekspektasi yang saya pernah pikirkan. Bonus jalan jalan ke turki pula. Allahu Akbar.

Ya, dari impian, dari doa, dari menyempurnakan iktiar dengan menabung dan selengkapnya. Bisa umroh. Tak henti hentinya saya masih berucap syukur.

—

Oke, kita kembali ke topik, Tips Membawa Pakaian Saat Umroh Lelaki dan Wanita.

Kalau kaitannya sama alat alat standar buat diri sendiri sih, nggak perlu panjang lebar di bahas ya. Beberapa tips yang menurutku penting:

Satu, pelajari jumlah harinya. Berapa hari umroh?

Satu fakta menarik yang awalnya aku nggak percaya. Temenku bilang, di mekkah dan madinah nanti, badanmu tidak berbau.

Bukan magic atau bagaimana sih. Hanya memang, setelah mengalami sendiri. Terus terang, saya pribadi kalau di rumah sering berganti baju, karena memang ya siapa sih yang enggak kasihan sama bau keringat kalau ke hisap orang lain?

Namun begitu sampai di umroh. Bahkan di waktu berkeringat sangat deras yakni habis lari di bukit shafa dan marwa, itu benar benar deh, keringat tidak berbau.

Atau, ketika kita mengejar shof terdepan ketika sholat dzuhur. Super panas itu, di area depan dekat ka’bah mataharinya menyinari kita. Mandi keringat, baju dalam basah, baju basah. Tetapi tetap saja tidak berbau.

Mungkin karena keberkahan lokasinya atau iklim yang berbeda dengan indonesia, sehingga membuat keringat kita tidak berbau.

Kembali ke jumlah pakaian, akan keliru (dalam takaran saya) kalau kita membawa baju sejumlah hari umroh kita. Cukup bawa setengahnya + 1 hari.

Contoh, kita umroh 12 Hari. Baju luarnya bawa aja 6 set baju + 1 hari. Alias 7 hari. Mengapa plus 1 hari (1 hari ini buat baju di jalan).

Kalaupun nanti kurang kurang baju, Baju di area makkah dan madinah murah murah. Baju gamis di sana mulai harga 10-15 riyal udah bagus bagus. Desember 2019 ini, 1 Riyal cuma 3000an. Mau agak mahal sedikit di kelas 45-60 Riyal udah oke banget tuh.

Cuman kalau jilbab-nya, jilbabnya kebanyakan satu warna, warna hitam. Kalaupun warna lain, model desainnya jelas jauh lebih bagus bagus di toko toko jilbab di indonesia.

 

—

Dua, Fokus Bawa Baju Dalam Saja Yang Banyak

Ya, baju luaran, gamis gitu amat mudah didapatkan di mekkah dan madinah

Urusan baju dalam ini, ribet kalau cari cari.

Aku juga rekomendasi, tak usah bawa celana dalam sekali pakai. Kecuali memang ya, mau super irit sama bagasi. Bisa beli celana dalam sekali pakai, nanti sekali pakai buang saja. Bisa beli di toko oleh oleh haji dan umroh.

Celana dalam itu kalau enggak ganti ganti, bikin gerah dan yang jelas kita khawatir ada najis kan ya.

Bisa dirimu strategikan, misal umroh 12 hari, Se enggaknya ya siapkan minimal 12 baju dalaman. Walau sekali lagi, kalau nekad, asli di mekkah dan madinah tidak bikin baju dalaman kita berbau.

Kadang, hanya karena kebiasaan kita di indonesia sering ganti baju dalaman, memicu kebiasaan kita disana juga untuk melakukan ganti baju dalaman juga setiap hari.

Simpelnya, ya kan itu ringan to. Baju baju dalaman, maka ya, harus disiapkan sendiri dari rumah.

 

—

Tiga, Pelajari teknik menggulung baju dan Menguncinya

Ada banyak pelajaran trik menggulung baju ketika traveling di youtube.

Saya pelajari juga, dan ini amat sangat berfaedah.

Kalau baju sekedar di gulung saja, nanti dia lama lama akan mekar lagi. Pelajari teknik menggulung dan mengunci gulungannya secara tepat.

Salah satu triknya, bisa ikuti video berikut (ini bukan video saya, nemu aja di youtube):

Ketika menggulung bajunya benar, maka, benar benar banyak space koper yang terjaga dan termampatkan.

Lebih lebih, kita bisa beli plastik, plastik kiloan atau apa, baju yang sudah tergulung itu kita masukin plastik. Kita kompress agar udaranya keluar. Karena, kalau cuma digulung dan di kunci pakai gituan saja, masih ‘kembung udara’ juga.

Walau ya sih, metode menggulung pakaian begitu saja dan celana, sudah menghemat banyak tempat.

“wah kan bisa lecek tu pakaian di gulung gulung begitu?”, nggak begitu kok. Apalagi pandai memilih jenis bahan pakaian yang di gunakan seperti apa.

Ada banyak bahan pakaian hari ini yang ‘anti lecek’ kok, Ada bahan juga yang ‘super gampang lecek’ walau udah disetrikan ‘berulang kali’ enggak halus halus juga hasilnya.

 

—

Empat, Siapkan tas ransel isi pakaian ganti buat masuk kabin (kalau transit)

Bagi pecinta perjalanan murah. Kadang penerbangan tidak langsung menuju ke madinah, tetapi kayak saya kemarin mampir dulu ke Bandara Instanbul di Turki.

Di turki, walau sampai sana kita sekitar jam 05.14 an (subuh disana sekitar 06.30an), pesawat ke madinahnya itu esok pagi-nya.

Artinya, kalau yang model pakai transit lama begitu. Pastikan TIDAK SEMUA PAKAIAN dan alat mandi di masukan ke dalam koper bagasi.

Yes, selama transit kita repot kalau mau ganti ganti baju.

Perjalanan 12 jam dari indonesia ke turki, sudah pasti bikin gerah diri kita. Maka, saya sudah kepikiran, begitu sampai di tempat transit, kalau ada shower saya mandi.

Kalau tidak tersedia shower saya mau mandi kucing (di basah basahin badan doang pakai air, lalu di handukin) dan ganti minimal baju dalaman saya.

Beneran, di turki itu numpang mandi doang satu orang (dihotel bandaranya) kena charge 20 euro. 1 euro itu sekitar Rp 15.000 rupiah. Aih, 300 ribu buat mandi doang he he.

Akhirnya, tak jadi mandi ‘normal’. Jadinya, mandi kucing + ganti dalaman doang.

Oya, di area nunggu pesawat internasional di indonesia, ada shower gratis. Alhamdulillah sih sebelum berangkat sempat mandi dulu ketika nunggu pesawatnya datang.

 

—

Lima, Siapkan Plastik untuk Pakaian Kotormu.

Tips ini tidak berlaku buat para sultan yang memilih, membuang pakaian kotornya di area mekkah dan madinah setelah di pakai ya.

Karena ada lo, dalam rombongan saya kemarin. Karena dia pebisnis baju, semua baju bajunya dia di tinggal di hotel (dimasukan tempat sampah). Dia sudah bikin strategi dan bawa baju baju + celana yang dia enggak sayang kalau nanti ditinggal.

Penting koper dia itu pas pulang isinya oleh oleh semua daripada bawa baju dan celana kotor.

Oke, kembali ke plastik.

Ya bawa plastik bening yang muat untuk baju.

Kadang, pas berangkat, semua baju itu tertata rapi, sehingga space kopernya itu bisa longgar. Tetapi begitu pulang, kadang tu malas merapikan seperti ketika berangkatnya.

Nah, ini bahaya. Nanti space oleh oleh di kopermu termakan habis sama baju kotor. Maka, pastikan ada plastik buat baju baju kotormu.

Plastik ini juga nanti bisa di spidol buat ditulis baju ini udah dipakai apa belum / kotor atau tidak. Fungsi plastik juga sebagai nanti media meng-compress baju agar padat kembali.

 

—

Penutup Tips Membawa Pakaian Saat Umroh ala Saya

Tak pernah ada, tips paling benar dalam urusan membawa baju dan traveling. Karena tiap orang akan punya gaya masing masing gaes.

Kayak salah satu temen dalam umroh saya kemarin. Demikian sayang sama kain ihrom, namun dirinya bimbang mau dibawa pulang atau enggak.

Pasalnya, kain ihrom ini benar benar memakan tempat. Karena kebetulan dapat kain ihrom mirip handuk tebal. Bagus sih tebal agar tidak nerawang saat dipakai ketika umroh.

Akhirnya, di modif jadi begini. Jadikan kain ihrom sebagai pembungkus koper (lebih rapi lagi kalau abis itu di wrapping plastik), seperti:

“Wah, apa enggak sayang sama kain ihromnya? Kotor Nggak?”, tanyamu

Kalau urusan kotor, dicuci bisa kak. Tenang saja. Atau, bisa saja, tidak berhenti di plester / solasi, tapi di bandara bisa kamu wrapping pakai plastik.

Prinsip, akhirnya kain ihromnya bisa terbawa dan memberi manfaat lebih buat security koper.

Demikian apa yang bisa saya sharekan, semoga manfaat ya. Pokoknya motonya itu, “Jangan sampai space oleh oleh jadi tergilas gara gara pakaian kotormu he he he”.

Kalau ada tips lain, bisa dibubuhkan di kolom komentar ya gaes. Josss.