AnjrahWeb.Com – Dari chat, curhat, diskusi yang terjadi. Saya sering menangkap ada bahasa kegalauan dari para bisnis owner jaman now. Antara memilih membangun tim digital marketing sendiri / lebih baik menitipkan iklan ke jasa iklan yang hari ini mejamur dimana mana.
Nah, di postingan kali ini, saya coba berikan ulasannya kepada anda semua. S A Y A p e r t e g a s P E N D A P A T ini sangat S U B J E K T I F dari saya ya. Anggaplah pengetahuan saya baru segini segini-nya, baru sharing kepada para adik kelas yang sedang galau atas pengambilan keputusannya.
Sudah deal? Jadi makna subjektif, jelas akan sangat personal banget. Tapi, saya kasih beberapa penguat-nya mengapa saya memilih pendapat yang insya Allah saya uraikan lengkap dibawah ini.
Jalan Jalan Ke Senior Olshop Hebat
Alasan penguat yang saya maksudkan, alhamdulillah dibeberapa waktu lalu sempat bertemu dengan orang orang hebat. Hebat di sini, sebab secara omset memang sudah wow (tidak berani saya sebutkan, nanti keburu di dekati para pemburu pajak).
Saya melihat sendiri di proses bisnis yang suhu suhu tersebut jalankan. Tim apa saja yang beliau develop demi menyukseskan omset dahsyat yang sudah mereka hasilkan.
Semua jatuh pada beberapa kesimpulan bahwa, bisnis online yang joss itu polanya:
- Emang dasar dia mastah, menguasai detail pemasaran online sampai seliang liang semutnya. Dia bertemu dengan pemilik produk / produsen yang open mind. Kolaborasi yang begini jadikan tumbuh bersama
- Posisi sebaliknya. Pebisnis offline yang hebat. Produknya bagus. Lalu mengambil mastah online marketing guna fokus eksekusi segala project marketingnya.
- Posisi bisnis owner tidak paham betul dunia online. Hadirkan ahli digital marketing yang dia paham ilmu coaching. Lalu dilakukan coaching internal setup tim digital marketing mandiri di dalam bisnisnya.
- Bisnis owner fokus hanya pada produk. Kaitan dengan pemasaran dan tetek bengek-nya di serahkan kepada agency yang berpengalaman. Pemasaran di ousourchingkan.
- Bisnis ownernya bukan orang online. Tim marketingnya bukan orang online, tapi paham proses bisnis. Kemudian rekrut gila gilaan anak muda yang paham online.